Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RUSIA
Pesawat Meledak, 36 Tewas
Sebuah pesawat yang membawa anggota tim hoki mengalami kecelakaan di Rusia. Pesawat tersebut meledak tidak lama setelah lepas landas dari sebuah bandara di Yaroslav, sekitar 250 kilometer arah timur laut Moskow. Sebanyak 36 orang penumpangnya tewas.
Anggota tim hoki Lokomotif Yaroslav berada di pesawat tersebut dalam perjalanan menuju Minsk di Belarusia. Para pejabat setempat mengatakan satu orang penumpang masih dinyatakan hilang. Penyebab kecelakaan belum bisa diketahui.
Di dalam pesawat Yak-42 yang berkapasitas lebih dari 100 penumpang itu diperkirakan terdapat 37 orang, termasuk empat awak pesawat. Tim hoki Lokomotif Yaroslav dijadwalkan bermain melawan Dinamo Minsk dalam pembukaan musim pertandingan Liga Hoki Kontinental pada Kamis pekan lalu. Anggota tim tersebut berasal dari Jerman, Swedia, dan Slovakia, di samping pemain asal Rusia sendiri.
ISRAEL
Netanyahu Didemo Lagi
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus didesak untuk melakukan perbaikan sosial dan ekonomi di Israel. Sabtu malam dua pekan lalu, 400 ribu orang kembali turun ke jalan di Tel Aviv dan kota-kota lainnya untuk menagih janji Netanyahu.
Meski perekonomian Israel termasuk yang terkuat di kawasannya, banyak warga yang menganggur dan tidak memiliki rumah. Tingginya harga perumahan dan sedikitnya lapangan kerja menjadi penyebab. Sebelumnya, Netanyahu berjanji mengurangi biaya hidup dan membenahi kesenjangan sosial.
Ia sudah membentuk sebuah komite yang disebut Trajtenberg. Anggota komite terdiri atas para ahli yang akan merumuskan cara mewujudkan perumahan murah, penurunan harga, pendidikan gratis, dan pemerataan kesejahteraan. Rekomendasi dari komite tersebut akan disampaikan pada akhir bulan ini.
PAKISTAN
Banjir Tewaskan 123 Orang
Sedikitnya 123 orang tewas dalam banjir yang menghantam kawasan selatan Pakistan pekan lalu. Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani sudah mengerahkan pihak berwenang agar segera mengaktifkan unit darurat kesehatan nasional untuk menangani wabah penyakit akibat banjir.
Menurut para pejabat kesehatan dan lembaga bantuan kemanusiaan, sebagian besar korban tewas akibat tenggelam dalam banjir, tertimpa atap, tergigit ular, dan terkena penyakit akibat air kotor. Banjir dipicu oleh hujan lebat di selatan Provinsi Sindh. Sejauh ini banjir sudah menghancurkan hampir 500 ribu rumah.
Sebelumnya, Kepala Badan Manajemen Bencana Nasional Zafar Qadir melaporkan bahwa sekitar 80 persen dari ladang siap panen tersapu banjir di Sindh. Badan bencana nasional itu memperkirakan sekitar 400 ribu hektare tanah pertanian dan 100 ribu ekor ternak dinyatakan mati atau hilang. Sindh dan kawasan lainnya kini mengalami kekurangan buah dan sayuran.
TURKI
Pengusiran Diplomat Israel
Turki memerintahkan duta besar dan diplomat penting Israel angkat kaki dari negara itu, menyusul merenggangnya hubungan di antara kedua negara. Pekan lalu Turki pun menurunkan tingkat hubungan diplomatik kedua negara.
Langkah ini diambil setelah Israel menolak minta maaf atas tewasnya delapan warga negara Turki dan seorang warga Amerika keturunan Turki. Insiden ini terjadi saat Israel menyerang konvoi Gaza Flotilla, kapal-kapal bermuatan bantuan untuk warga Palestina di Gaza.
Akibat ketegangan ini, penumpang pesawat terbang Israel mengeluh ditahan dan ditanyai oleh penguasa Turki di bandara Istanbul, sementara warga Turki juga memperoleh perlakuan serupa di Tel Aviv. Beberapa turis dari kedua negara itu mengatakan mereka digeledah dan paspor mereka diambil untuk beberapa saat.
Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu bertemu dengan pejabat Palestina Nabil Shaath di Ankara. Davutoglu mengatakan, Turki akan mendesak pengakuan atas negara Palestina dalam Sidang Umum PBB yang akan datang. Israel dan Amerika telah menyatakan akan menentang langkah itu.
MESIR
Babak Baru Sidang Mubarak
Pengadilan Mesir memulai kembali peradilan mantan presiden Husni Mubarak, pekan lalu, dengan agenda menghadirkan para saksi. Sidang digelar dengan pengamanan ketat di luar gedung pengadilan, untuk mencegah bentrokan antara pendukung dan penentang pemimpin tersingkir itu.
Mubarak tiba di ruang sidang di Kairo pada Rabu pekan lalu dengan brankar. Seperti dalam sidang-sidang terdahulu, dia berbaring di tempat tidur dalam kurungan besi besar di ruang sidang. Sidang membeberkan kesaksian seorang pejabat teras kepolisian yang mengaku tidak mengetahui ada perintah menembak dengan peluru tajam ke arah demonstran. Dua polisi lainnya yang bersaksi mengatakan mereka diperintah menahan diri sewaktu menghadapi demonstran.
Mubarak telah menyatakan diri tidak bersalah atas tuduhan ia memerintahkan pembunuhan 850 demonstran dalam pergolakan yang menyingkirkannya dari kekuasaan pada tahun ini. Ia juga menghadapi tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
SERBIA
Kuba dan Iran Kecam NATO
Kuba dan Iran mengecam campur tangan Barat di Libya dalam pertemuan Gerakan Nonblok pekan lalu. Kedua negara itu menyeru negara nonblok melawan manipulasi Barat tersebut. "Peran Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Libya, misalnya, memanipulasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah bukti terkini ketidakmampuan kita bertindak," kata Wakil Menteri Luar Negeri Kuba Abelardo Moreno Fernandez dalam sidang paripurna.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Mehdi Akhondzadeh dalam pidatonya mengecam campur tangan yang mengakibatkan perang kejam di Timur Tengah dan Afrika Utara. "Hukum antarbangsa memamerkan campur tangan dalam urusan dalam negeri," katanya.
Gerakan Nonblok bersidang di Beograd untuk memperingati 50 tahun temu puncak pertama negara nonblok di kota itu pada 1961. Pendiri gerakan itu ialah Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, perdana menteri pertama India Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, presiden pertama Ghana Kwame Nkrumah, dan presiden pertama Indonesia Sukarno.
Ninin Damayanti (Jerusalem Post, AP, AFP, Xin Hua)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo