Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PRANCIS
Pelecehan Seksual Strauss-Kahn
Tristane Banon, penulis muda Prancis, Selasa pekan lalu melayangkan laporan resmi atas mantan Kepala Dana Moneter Internasional Dominique Strauss-Kahn dengan tuduhan percobaan pemerkosaan. Insiden itu terjadi delapan tahun lalu saat Banon berada di apartemen Strauss-Kahn.
Banon berhasil melarikan diri setelah menendang Strauss-Kahn dengan sepatu bot. "Aku meminta kepadanya agar membiarkanku pergi, dan saat itulah pertarungan dimulai. Dia menarikku ke arahnya," katanya. Banon menceritakan insiden itu kepada ibunya, Anne Mansouret, seorang anggota dewan regional di Partai Sosialis, yang sama dengan Strauss-Kahn. Namun sang ibu membujuknya agar tidak melayangkan gugatan. Kini Mansouret menyesal pernah melarang putrinya itu.
"Dengan mengajukan pengaduan, putri saya akan terbantu dalam membangun kembali dirinya sendiri," kata Mansouret. "Tristane Banon telah menceritakan kisahnya selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Dia mengajukan gugatan," kata anggota parlemen Sosialis, Jean-Marie Le Guen.
SURIAH
Empat Belas Aktivis Ditembak
Pasukan pendukung Presiden Bashar al-Assad menembak mati 14 aktivis di Hama, Suriah, Selasa pekan lalu. Tank-tank berkeliaran di kota itu. Militer menyerbu kota-kota di barat laut Hama dekat perbatasan dengan Turki di Provinsi Idlib. Serangan terutama tertuju pada dua kabupaten di sebelah utara Sungai Orontes.
Menurut seorang pegiat hak asasi manusia, tentara menahan sedikitnya 500 orang di seluruh Suriah dalam beberapa hari terakhir. Pasukan keamanan menangkap Ahmad Tuma, mantan tahanan politik dan Sekretaris Jenderal Deklarasi Damaskus, kelompok oposisi yang didirikan pada 2005, yang sepakat mengubah negara itu menjadi negara demokrasi.
"Polisi bersenjata berat datang ke klinik Dr Tuma dan menyeretnya di depan pasien," kata seorang penduduk. Beberapa warga Hama berusaha menghentikan militer dengan memblokade jalan menggunakan kontainer sampah serta membakar ban, kayu, dan logam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Romain Nadal, mengatakan dunia tidak bisa diam saja menghadapi kekerasan. "Kami harap Dewan Keamanan mengambil posisi yang jelas dan tegas."
YUNANI
Kapten ’Freedom Flotilla’ Dibebaskan
Pengadilan Yunani membebaskan kapten kapal Amerika yang berusaha menembus blokade Israel dari Jalur Gaza pada Selasa pekan lalu. John Klusmire, kapten kapal Audacity of Hope, ditahan empat hari setelah ditangkap karena mencoba berlayar dari Yunani tanpa izin dari pelabuhan dekat Piraeus, Jumat pekan lalu. "Ini adalah hasil yang jauh lebih baik ketimbang yang saya perkirakan," kata Klusmire.
Yunani melarang semua kapal yang berpartisipasi dalam armada Gaza meninggalkan pelabuhan setelah armada serupa tahun lalu digerebek pasukan Israel, yang menewaskan sembilan aktivis di sebuah kapal Turki. Kementerian Luar Negeri Yunani telah menawarkan pemberian bantuan kemanusiaan untuk para aktivis yang ingin ke Gaza.
Klusmire muncul di pengadilan di Piraeus atas tuduhan kejahatan membahayakan lalu lintas laut dan hidup para penumpang. Dia juga dituduh berlayar tanpa izin serta melanggar perintah otoritas pelabuhan. "Dia telah bebas untuk pulang," kata salah satu pengacaranya, Manolis Stephanakis.
SUDAN
Kapal Tenggelam, 197 Tewas
Kapal dari Sudan yang mengangkut 200 penumpang tenggelam di Laut Merah dan menewaskan 197 orang Selasa pekan lalu. Kapal yang berlayar menuju Arab Saudi itu terbakar sebelum tenggelam. Hanya tiga orang yang selamat.
Kapal tersebut berlayar dari Laut Merah Sudan, sekitar 150 kilometer (sekitar 90 mil) arah selatan dari Port Sudan, dekat perbatasan dengan Eritrea. Laut Merah terkenal sebagai rute perdagangan bagi para migran yang ingin mencapai Arab Saudi dan Yaman.
Pemilik kapal yang tenggelam di Laut Merah itu ditangkap di Sudan. Sebelum terbakar, kapal itu telah empat jam berlayar. Penyebab kebakaran tidak diketahui. Seorang pejabat senior di Departemen Informasi Sudan, Rabbie Abdellatti, mengatakan ada kemungkinan sebagian besar atau semua penumpang adalah orang Somalia yang melarikan diri dari kekeringan.
MALAYSIA
Aksi Bersih 2.0 Pindah ke Stadion
Pertemuan politik kelompok Bersih 2.0, yang rencananya berlangsung di jalanan pada 9 Juli ini, dibatalkan. Selasa pekan lalu, Raja Malaysia Mizan Zainal Abidin melakukan campur tangan yang langka dalam politik, yaitu menekan kelompok reformasi pemilu agar membatalkan aksi protes di jalanan karena khawatir bisa memicu kerusuhan. Aksi itu pun dipindahkan ke stadion.
"Kami bertemu dengan Raja untuk menjelaskan posisi kami. Dari hasil pembicaraan, kami telah memutuskan membatalkan protes di jalanan pada 9 Juli," kata Zaid Kamaruddin, anggota kelompok Bersih 2.0. "Sebagai kompromi, kami akan mengadakan aksi di stadion," ujarnya.
Perdana Menteri Najib Razak menyambut baik keputusan kelompok itu mengadakan rapat politik di stadion, tapi dengan kondisi tertentu. "Kami siap bertemu dengan mereka, sehingga pertemuan politik akan diadakan di stadion dengan syarat mereka datang dengan damai, mengadakan acara dalam damai, dan pergi secara damai," katanya.
VENEZUELA
Chavez Pulang
Ribuan pendukung Presiden Venezuela Hugo Chavez merayakan kembalinya pemimpin mereka setelah menjalani pengobatan kanker di Kuba, Senin pekan lalu. Saat turun dari pesawat, Chavez memeluk wakil presiden, bernyanyi-nyanyi, dan kemudian mengepalkan tangan tanda kemenangan.
"Ini awal saya kembali!" katanya. Dari balkon istana kepresidenan, Chavez menyatakan akan berjuang melawan penyakitnya. Ratusan pendukungnya merayakan kepulangan sang Presiden di Bolivar Plaza di pusat Kota Karakas. Mereka memegang gambar Presiden serta meneriakkan "Viva Chavez!" dan "Dia kembali!".
Chaves pergi ke Kuba sejak 8 Juni lalu dengan alasan kunjungan. Pemimpin ini melakukan operasi pada pertengahan Juni untuk mengangkat tumor kanker di sekitar panggulnya. Akibat penyakit Chavez itu, beredar berita yang mempertanyakan masa depan Venezuela di surat kabar, televisi, dan program radio.
Nieke Indrietta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo