Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Munculnya Ceausescu baru ?

Front Penyelamatan Nasional (FPN) akan ambil bagian dalam pemilu.Partai-partai politik tidak setuju ion iliescu dikecam. Dumitru Mazilu mengudurkan diri dari wapres.Membuka peluang lahir militerisme.

10 Februari 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Munculnya Ceausescu Baru? Krisis politik di Bukarest membuka peluang lahirnya pemerintahan militer. Konon, polisi rahasia masih berkeliaran sebagaimana di zaman diktator Ceausescu. PEMBARUAN di Soviet terancam kebangkrutan ekonomi, pembaruan di Rumania diintip krisis politik. Perkara yang hampir berubah menjadi kericuhan nasional itu bermula dari maksud Front Penyelamatan Nasional (FPN) yang berkuasa sekarang untuk turut ambil bagian dalam pemilihan umum, yang direncanakan 20 Mei mendatang. Yakni, dengan lembaga itu menjadi semacam partai. Keputusan itu mendapat tantangan bukan saja dari partai-partai oposisi, tapi juga dari kalangan FPN sendiri. Tiga puluh partai politik yang kini tumbuh di negeri ini segera menuduh FPN adalah "wasit yang turut bermain di lapangan". Pemilu itu bisa tak adil, memang, karena FPN menguasai radio, televisi, dan bahan-bahan percetakan seperti mesin cetak, kertas, dan tinta yang sukar didapat dewasa ini. Kata Alexandru Rosu, pemimpin Partai Ekologi yang beroposisi, lebih baik FPN bubar saja. Sebagai gantinya dibentuk partai tunggal yang diberi nama Liga Kebangkitan Nasional, dan mengatur negara sampai pemilu diselenggarakan. Orang-orang dalam FPN sendiri kecewa terhadap keadaan intern lembaga yang beranggotakan 145 orang itu. Misalnya saja Silviu Brucan, bekas duta besar di Amerika dan dianggap sebagai ideolog terkemuka FPN, serta otak penggulingan diktator Ceausescu. Ia menyatakan mengundurkan diri dari organisasi itu. Katanya, ia kecewa karena "apatisme di kalangan rakyat" dan arena politik Rumania pasca-revolusi "didominasi oleh ambisi pribadi, karierisme, dan sikap membeo". Brucan juga kecewa terhadap FPN sendiri. Katanya, tanpa menyebut nama, propaganda pemerintah baru dipimpin oleh seseorang yang telah berbakti kepada Ceausescu selama 15 tahun. Brucan adalah orang penting kedua di dalam FPN yang telah menarik diri dari organisasi itu. Sepekan sebelumnya, Wakil Presiden Dumitru Mazilu, juga meletakkan jabatan dengan alasan yang sama. Ia mengeluh lantaran masih digunakannya "metode-metode Stalinis" dalam pemerintahan baru. Karena sejarah, sebagian besar anggota FPN yang duduk di pemerintahan sementara kini adalah bekas anggota Partai Komunis -- alias tak "bersih diri". Akan halnya Brucan sendiri, sebagai tokoh intelektual, ia merupakan orang yang sangat kontroversial dan sempat membuat kemarahan orang banyak. Bulan silam ia memberikan wawancara dengan koran Prancis Le Figaro. Dalam wawancara tersebut ia mengatakan, dalam Rumania pos komunis yang diharapkannya untuk dibentuk hanya ada dua kelas: orang pintar dan orang bodoh. Le Figaro mengutip ucapannya bahwa secara ideal orang pintar akan memerintah, sedangkan orang bodoh harus memberikan suara untuk memilih "tuan-tuan"-nya. Sebagai imbalannya, mereka mendapat pemenuhan kebutuhan yang esensial seperti sandang, papan, dan pangan. Ucapan-ucapan itu dikutip surat kabar terkemuka Rumania Libera dan tentu saja mengundang kemarahan umum, terutama kaum buruh. Brucan membantah dengan mengatakan bahwa koran Prancis itu salah kutip, dan dikatakannya wawancara tersebut adalah untuk konsumsi luar negeri. Karena Brucan atau bukan, di Minggu pekan lalu ribuan demonstran berkumpul di muka kantor FPN, dekat Lapangan Kemenangan di tengah Kota Bukarest. Mereka mengacung-acungkan gambar Ceausescu dengan gambar presiden sementara Ion Iliescu, sambil berteriak-teriak, "Hati-hati terhadap bunglon!" Kritik terhadap FPN terutama dilontarkan ke arah lingkaran dalam organisasi tersebut, yang terlalu kaku dan penuh dengan rahasia. Iliescu dan Perdana Menteri Petre Roman serta Brucan, sebelum mengundurkan diri, dituding terlalu memperhatikan bagaimana memenuhi toko-toko dengan makanan dan kebutuhan pokok lainnya, dan menelantarkan program demokratisasi. Padahal, menurut para pengritik itu, reformasi ekonomi harus pula diimbangi dengan reformasi politik. Dituduhkan bahwa polisi rahasia dan agen-agen pemerintah masih bergerak dengan leluasa, tak, bedanya dengan masa Ceausescu dulu. Keesokan harinya para pendukung FPN -- kebanyakan berasal dari luar ibu kota dan diangkut dengan puluhan truk -- melangsungkan kontra demonstrasi. Hampir saja terjadi pertumpahan darah ketika Corneliu Coposu, ketua salah satu partai oposisi di bawah nama Partai Petani Nasional, dikeroyok para pendukung FPN. Ia baru lepas dari bahaya setelah dibawa pergi dalam sebuah mobil lapis baja tentara. Mungkin lantaran adanya kesadaran di kalangan para pemimpin Rumania akan bahayanya perang saudara, maka suatu konsensus nasional pada Kamis lalu dapat dicapai. Diputuskan bahwa FPN akan membubarkan diri, dan sebagai gantinya dibentuklah Dewan Persatuan Nasional, yang beranggotakan 180 orang. Sementara itu, Presiden Iliescu, P.M. Roman, dan para anggota kabinetnya akan terus bertugas sampai pemilu bulan Mei nanti. Di dalam dewan baru tersebut FPN, sebagaimana halnya dengan setiap partai, akan kebagian tiga kursi. Tapi ada satu klausul yang mengatakan bahwa 90 kursi akan dibagikan kepada orang-orang nonpartai. Di sini timbul lagi kecurigaan kalau ke-90 kursi itu pada prakteknya akan didominasi oleh FPN. Lantaran disebutkan, yang disebut orang-orang nonpartai adalah "para partisipan aktif dalam revolusi, intelektual, mahasiswa, buruh, dan golongan minoritas". Ada dugaan, kalau Dewan Persatuan gagal, pilihannya adalah militer. Kalau itu terjadi, timbulnya fasisme dan munculnya "Ceausescu baru" bukan sesuatu yang mustahil. A. Dahana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus