Partai Marxis Kontemporer Demi pemerintahan koalisi, Partai Komunis Bulgaria segera ganti nama. Tak cuma itu, partai baru pun direncanakan bebas Stalinisme dan tak akan memonopoli keuasaan. JUGA, di Bulgaria partai komunis berada di masa senjanya. Setidaknya, sebuah partai baru tengah diusulkan oleh perdana menteri yang baru. Setelah gagal membujuk oposisi agar berkoalisi, Kamis pekan lalu, PM Georgi Atanasov mengundurkan diri. Tindakan ini diambil di tengah ancaman mogok serikat buruh independen Podkrepa. Tapi pengunduran ini belum berarti bahwa Partai Komunis Bulgaria (PKB) mengaku kalah. Sehari setelah pembubaran kabinet Atanasov, PKB memilih Alexander Lilov sebagai pemimpin baru. Keesokan harinya, disusul dengan pengangkatan Andrei Lukanov sebagai perdana menteri. Sedangkan Petar Mladenov tetap dipertahankan sebagai kepala negara. Nama-nama itu jadi jaminan bahwa peta politik di Bulgaria bakal berubah. Mereka dikenal sebagai tokoh pembaru yang tak kalah populer dengan para tokoh oposisi. Jasa mereka sebagai ujung tombak pembongkaran segala aib yang dilakukan oleh diktator Todor Zhivkov masih segar diingat rakyat, sehingga kubu oposisi harus lebih berhati-hati. Yang diharapkan bakal mempertahankan pemerintahan sekarang tentu saja Lukanov, teknokrat yang dikenal keberaniannya. Pengalaman Lukanov memang meyakinkan, baik di tingkat internasional maupun nasional. Dia pernah menjadi kepala perwakilan Bulgaria di PBB dan Comecon (organisasi perdagangan negara-negara blok Soviet), sehingga juga cukup kondang di kalangan diplomat kaliber dunia. Di dalam negeri dia pernah menjadi deputi menteri dan menteri. Selain itu, Lukanov adalah tokoh paling ditakuti oleh kaum konservatif. November tahun lalu, ia diangkat oleh Mladenov sebagai ketua komisi penyidikan segala tindak penyelewengan yang dilakukan rezim lama. Dan tugas ini dijalankan dengan baik, sehingga puluhan pengikut Zhivkov termasuk Zhivkov sendiri, masuk penjara. Dalam pidatonya, Lukanov berjanji memprioritaskan masalah ekonomi. Memang, situasi ekonomi Bulgaria sungguh parah. Barang-barang kebutuhan setiap hari makin langka. Bahkan, hanya selama bulan Desember tahun lalu, produksi industri merosot 13%. Padahal, pemerintah masih harus mencicil utang luar negeri yang telah mencapai US$ 10 milyar. Tapi ada soal yang lebih penting yang kini tengah ia garap. Satu-satunya peluang bagi pihak oposisi menjatuhkan Lukov adalah keanggotaannya dalam PKB. Maka, salah satu keputusan dalam kongres luar biasa PKB Kamis pekan lalu, yakni tentang perlunya pembentukan partai politik baru sebagai ganti PKB, yang bercitra ketinggalan zaman. Dua nama telah dicalonkan. Yaitu Partai Sosialis Bulgaria dan Partai Komunis Bulgaria Yang Sudah Diperbarui. Yang menarik, partai baru itu diharuskan bebas dari ide-ide Stalin, sebuah "partai Marxis kontemporer yang demokratis dan manusiawi". Maksudnya, berideologi sosialis, tapi tak menolak ideologi lain. Dalam arti bersedia dikalahkan oleh partai lain dan tak ngotot mempraktekkan sosialisme bila rakyat tak menghendaki. Dengan kata lain, di Bulgaria pun multipartai ditegakkan. Prg.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini