Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi non-pemerintah Menurut Armed Conflict Location and Event Data Project (ACLED), mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilaporkan dari Sputniknews, 15 Desember 2018, ACLED mengklaim 60.000 orang tewas secara langsung oleh konflik. Angka ini tidak termasuk, 85.000 anak-anak yang kemungkinan meniggal kelaparan dalam tiga tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perkiraan ACLED tentang kematian akibat konflik langsung Yaman jauh lebih tinggi daripada perkiraan resmi, yang masih diragukan. Angka kematian hanya satu perkiraan dari tragedi dan teror yang dihadapi warga Yaman dari beberapa sisi. Ini tidak bisa dibesar-besarkan," kata Direktur Eksekutif ACLED Clionadh Raleigh.
Sementara angka 60.000 yang tewas termasuk orang yang bertempur dan sejumlah besar warga sipil.
"Antara Januari 2016 dan November 2018, ACLED mencatat 3.071 serangan yang menargetkan warga sipil yang menyebabkan 6.480 korban sipil, 2.189 di antaranya terjadi pada tahun 2018," kata laporan itu.
Sejumlah korban yang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di penjara al-Zaydiyah, Hodeidah, Yaman, 30 Oktober 2016. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Angka 6.480 hanya warga sipil yang tewas sebagai akibat dari penargetan sipil langsung, ini tidak termasuk kematian warga sipil akibat dampak serangan. Dengan demikian, jumlah ini diasumsikan mewakili perkiraan yang kurang dari total korban sipil yang terkait dengan konflik di Yaman, ungkap laporan.
Menurut ACLED, Koalisi Arab bertanggung jawab paling banyak terkait korban sipil dari konflik, dengan 4.614 tewas sejak 2016.
Ketika Koalisi Arab berusaha merebut kota pelabuhan paling penting di Yaman, Hodeidah, kekerasan telah meningkat secara dramatis, yakni meningkat 820 persen dalam total kematian terkait konflik.
Save the Children juga melaporkan bahwa sejak serangan dimulai pada Juni, korban jiwa dari sipil telah meningkat hingga 160 persen.
Laporan itu mengatakan bahwa bulan lalu adalah yang paling parah di Yaman sejak ACLED mulai menghitung jumlah korban, di mana 3.058 orang dilaporkan tewas.