Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Prancis mengumumkan munculnya varian mutan Covid-19. Strain baru ini dijuluki varian IHU atau B. 1.640.2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Varian IHU pertama kali terdeteksi di Prancis pada bulan lalu. Namun kini varian IHU menarik perhatian para ahli global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya 12 kasus varian IHU Covid-19 dikonfirmasi di dekat daerah Marseilles. Pasien yang terpapar IHU banyak yang dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut.
Varian IHU diyakini berasal dari pelancong Afrika yang tiba ke Prancis. Negara di Afrika, Kamerun, memiliki 46 mutasi Covid-19 yang dikhawatirkan para ahli bisa lebih resisten terhadap vaksin Corona.
Meski varian IHU patut diwaspadai, ada catatan yang lebih positif. Jenis baru ini tampaknya tidak menyebar dengan cepat.
Varian ini ditemukan oleh para peneliti dari Institut Rumah Sakit Universitas Infeksi Méditerranée (IHU). Nama varian IHU diambil dari lokasi ditemukan. WHO belum melakukan penyelidikan terhadap varian IHU.
Juga tidak ada bukti nyata bahwa varian IHU telah menyebar melewati perbatasan Prancis. Ada klaim bahwa IHU kemungkinan telah memasuki Inggris.
Profesor IHU Philippe Colson sekaligus kepala departemen yang menemukan varian tersebut, memposting rincian strain dalam makalah yang diposting bulan lalu. Makalah ini belum dipublikasikan di jurnal medis. “Kami memang memiliki beberapa kasus varian baru ini di wilayah geografis Marseilles,” katanya. “Kami menamakannya varian IHU. Dua genom yang baru saja dikirimkan.”
Varian IHU disebut berasal dari seorang pria yang kembali dari Kamerun pada November lalu. Pria tersebut sudah divaksinasi lengkap.
Tiga kemudian ia dites positif Corona di Prancis. Gejala yang dirasakan pria tersebut adalah gangguan pernapasan ringan pada sehari sebelum dites. Sejumlah pasien positif Covid-19 lainnya yang tinggal di daerah yang sama, termasuk beberapa anak-anak, juga mengungkapkan kombinasi mutasi yang sama.
Makalah itu menyebutkan terlalu dini menarik kesimpulan tentang varian IHU berdasarkan 12 kasus yang ditemukan.
Ahli epidemiologi dan ekonom kesehatan AS Eric Feigl-Ding mengatakan varian baru terus terdeteksi, namun belum tentu lebih berbahaya. “Apa yang membuat varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang terkait dengan virus asli,” tulisnya di akun Twitter.
Baca: Covid-19 di Australia Melonjak Jadi 47 Ribu Kasus Baru
NEWS.COM.AU