Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Varian IHU, varian SARS-CoV-2 pertama asal Prancis yang ditemukan pada akhir 2021, tak menyebar luas meski memiliki peluang yang amat besar untuk itu. Manajer Insiden Covid-19 di Badan Kesehatan Dunia (WHO), Abdi Mahamud, mengungkap itu dalam keterangan yang diberikan di Jenewa, Selasa 4 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahamud juga menyatakan kalau varian yang diberi label B.1.640.2 itu tak baru bagi WHO karena sudah dipantau sejak November lalu. Itu artinya, varian ini ditemukan pada periode yang sama dengan Omicron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejauh ini, varian B.1.640.2 menunjukkan gejala infeksi pada 12 orang di Marseilles, Prancis sebelah selatan. Bandingkan dengan varian Omicron yang telah memicu percepatan penambahan kasus baru Covid-19 di banyak negara hingga saat ini. Masa liburan akhir tahun yang baru lalu dikhawatirkan melahirkan gelombang baru wabah Covid-19 karena varian-varian baru itu.
“Ini masih terlalu awal untuk spekulasi virologis, epidemiologis atau fitur klinis dari 12 kasus infeksi varian ini (IHU),” kata tim peneliti dalam sebuah laporan awal analisis genom varian ini.
Varian B.1.640.2 disebut varian IHU karena ditemukan para peneliti di Méditerranée Infection University Hospital Institute (IHU). Lewat Oxford Nanopore Technologies, teknologi masa depan dalam whole genome sequencing, varian ini diketahui memiliki 46 mutasi genetik dan tak lagi memiliki 13 gen seperti yang ada dalam genom varian orisinal virusnya yang dari Wuhan.
“Virus ini memiliki kesempatan untuk menyebabkan masalah besar tapi, sejauh yang kita bisa katakan saat ini, tak pernah terjadi,” kata Tom Peacock dari Imperial College London, Inggris.
Sejumlah varian SARS-CoV-2 telah muncul sepanjang dua tahun pandemic Covid-19 , tapi hanya sebagian kecil saja yang mampu menyebar luas. Yang terbaru adalah varin Omicron yang per Senin lalu telah menyapu Eropa dan Prancis mencatatkan jumlah kasus baru Covid-19 harian tertinggi sebesar 271.686 kasus.
Presden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kehidupan normal di negerinya akan lebih dibatasi lagi untuk mereka yang belum menjalani vaksinasi. Pembatasan mulai 15 Januari. “Anda tidak akan bisa lagi pergi ke restoran, kedai kopi, bioskop, teater.”
NEW SCIENTIST, TIME
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.