Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Orang Tua Korban Penculikan di Nigeria Bangkrut Demi Penuhi Uang Tebusan

Adam jatuh bangkrut demi membebaskan 11 anak-anaknya yang menjadi korban penculikan di Nigeria.

27 Agustus 2021 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siswi sekolah korban penculikan militan Boko Haram menangis setelah dibebaskan di desa Jumbam, Nigeria, 21 Maret 2018. Sebagian dari 110 siswi sekolah yang diculik dari kota Dapchi di Nigeria bulan lalu telah dibebaskan tanpa uang tebusan. REUTERS/Ola Lanre

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Abubakar Adam, warga barat-laut di Nigeria, jatuh bangkrut saat harus membebaskan 11 anak-anaknya yang menjadi korban penculikan kelompok bersenjata. Dia menjual mobil, tanah dan menguras semua uang tabungannya demi membayar uang tebusan anak-anaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adam menyerahkan uang sebesar 3 juta naira (Rp 105 juta) bersama uang tebusan dari keluarga lainnya, yang anak-anaknya juga menjadi korban penculikan di Kota Tegina. Para penculik tersebut mengambil uang tebusan, yang diantar oleh seorang perantara.

 

Yang terjadi kemudian, uang tebusan diambil namun anak-anak yang diculik tidak dibebaskan. Komplotan para penculik bahkan meminta uang tebusan ditambah, berikut 6 sepeda motor.

 

“Kami sangat bersedih,” kata Adam, 40 tahun, yang bekerja sebagai penambal ban.

Sejumlah siswi yang menjadi korban penculikan kelompok bersenjata, berkumpul di Gedung Pemerintahan, Gusau, Zamfara, Nigeria, Selasa, 2 Maret 2021. REUTERS/Afolabi Sotunde

 

Anak-anak Adam sudah 3 bulan diculik, yang diculik dalam sebuah penculikan massal. Dia sekarang ini sudah tak punya apa-apa lagi dan berharap-harap cemas menunggu tanda anak-anaknya akan dibebaskan oleh para penculik.

 

Sejak Desember 2020, komplotan penculik di barat-laut Nigeria sudah menculik lebih dari seribu orang. Berdasarkan perhitungan Reuters, dari jumlah tersebut sekitar 300 korban penculikan belum dibebaskan.

 

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengimbau agar jangan membayar uang tebusan atau apapun kepada para penculik. Sebab itu hanya akan mendorong lebih banyak aksi-aksi penculikan. Lembaga keamanan di Nigeria menyatakan mereka mengincar bandit-bandit bersenjata dan metode lain.

  

Selain Adam, orang tua lainnya di barat laut Nigeria juga punya kesedihan yang sama. Mereka melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk memenuhi uang tebusan atau berisiko tidak lagi bisa melihat anak-anak mereka.

 

“Kami memohon bantuan kepada pemerintah,” kata Aminu Salisu, yang anaknya 8 tahun, menjadi korban penculikan pada siang hari di madrasah Salihu Tanko, Tegina, bersama lebih dari 130 pelajar lainnya.    

 

 

 

 

Sumber: Reuters

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus