Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran William mengawali kunjungan resminya ke Yordania dengan mengunjungi Jerash, sebuah tempat sejarah berupa puing reruntuhan peninggalan Romawi di wilayah utara Yordania. Selama di Yordania, Pangeran bergelar Duke of Cambridge ini, ditemani oleh Putra Mahkota Yordania, Pangeran Hussein bin Abdullah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kehadiran Pangeran William di Yordania ini adalah bagian dari kunjungan resminya ke Timur Tengah 24 Juni sampai 28 Juni 2018. Dalam kunjungan satu hari di Yordania ini, Pangeran William menemui pasukan militer Inggris yang ditempatkan di pangkalan militer Inggris di Yordania.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ribuan Pengungsi Terdampar di Perbatasan Suriah-Yordania
Dikutip dari situs english.alarabiya.net pada Senin, 25 Juni 2018, selain mengunjungi Jerash dan pasukan militer Inggris, Pangeran William juga melihat Candi Artemis, yang dibangun untuk menghormati dewa-dewa pelindung kota. Saat tiba di area teater Candi, Pangeran William dan Pangeran Hussein berdialog dengan anak-anak sekolah dari Yordania dan Suriah yang tampil berpakaian tradisional. Anak-anak itu memberikan hiburan musik dan pembacaan puisi untuk Pangeran William.
Acara ini dikoordinir oleh Makany Centre, sebuah lembaga yang didukung oleh UNESCO untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan kepada murid-murid sekolah di Yordania dan Suriah. Secara goegrafis, Suriah dan Yordania saling bertetangga.
Sekitar 650 ribu pengungsi Suriah yang terdaftar di PBB, berlindung ke Yordania sejak berkecamuknya perang sipil Suriah pada 2011. Namun pemerintah Yordania mengklaim ada sekitar 1.3 juta pengungsi Suriah di negara itu. Amman telah menghabiskan lebih dari US$ 10 miliar untuk menampung para pengungsi tersebut.
Pangeran William pun memuji sikap pemerintah Yordania yang sudah mau membuka pintu bagi ratusan ribu pengungsi, meski pada saat yang sama Yordania mungkin sekarang tidak bisa lagi menerima gelombang para pencari suaka baru.