Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Park ditembak atau tertembak ?

Presiden kor-sel, park chung-hee, tewas tertembak oleh direktur kcia, kim jae-kyu. angkatan bersenjata segera disiagakan menjaga serangan dari utara.(ln)

3 November 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI suatu restoran, tidak jauh dari istana, mereka makan bersama Jumat malam itu. Restoran itu milik KCIA (Pusat Intelijens Korea Selatan) yang semestinya cukup aman bagi kehadiran Presiden Park Chung-hee. Justru di situ Park kena tembak, dan tewas ketika diangkut ke rumah sakit militer. Ditembak atau tertembak? Jawabannya tentang peristiwa di Seoul pekan lalu itu masih samar-samar. Siaran resmi semula agak membingungkan, hingga di Washington, misalnya, sumber Deplu AS menarik kesimpulan bahwa telah terjadi suatu kudeta di Seoul dan Park telah digulingkan. Beberapa jam sesudah Park tewas, rupanya diadakan sidang darurat kabinet. Di situ, demikian siaran resmi, disampaikan bahwa Park sudah tidak mampu lagi melanjutkan tugasnya sebaai kepala negara, sedang penggantinya adalah PM Choi Kyu-hah. Ini dinyatakan sesuai dengan pasal 38 konstitui negara itu, tapi tanpa penjelasan kenapa hal tersebut harus terjadi. Maka spekulasi berita kudeta telah sempat tersiar luas. Keesokan paginya barulah pemerintah di Seoul menjelaskan bahwa Park bukan digulingkan. Menteri Penerangan Kim Sungjin mengungkapkan bahwa dalam jamuan makan di restoran itu Direktur KCIA, Kim Jae-kyu, bertengkar dengan Kepala Sekuriti Kepresidenan, Cha Chi-chol. Dalam percekcokan itu Kim mengunakan pistolnya yang menewaskan Cha dan tiga orang lainnya, sedang Park juga korban. Tapi siaran resmi berusaha menimbulkan kesan bahwa Park di situ tertembak, bukan ditembak. Discbut misalnya, bahwa keduanya -- Kim dan Cha -- adalah orang kepercayaan Park. Kim memang selama ini dikenal setia pada Park, yang mengangkatnya menjadi Direktur KCIA tahun 1974. Bertahun-tahun Park memperalat KCIA untuk memperkokoh rejimnya yang dikenal otoriter. Adalah KCIA pula yang pernah menculik pemimpin oposisi Kim Daejung dari suatu hotel di Tokyo dan membawanya kembali ke Seoul. Gerakan oposisi kebetulan memuncak belakangan ini. Sejak konfrontasi di gedung parlemen yang berakhir 4 Oktober dengan pemecatan Kim Youngsam, pemimpin Partai Demokrasi Baru, kerusuhan anti-Park telah melanda Pusan dan Masan. Kaum demonstran, para mahasiswa di kedua kota itu yang tampaknya bersimpati pada Kim Youngsam telah menuntut supaya Park disingkirkan. Tentara yang bersenjata M-16, yang dilindungi barisan tank, dikirim ke sana untuk menghentikan demonstrasi kekerasan yang dianggap terhebat dalam l5 tahun ini. Kedua kota itu juga dikenakan UU Darurat Militer. Pemerintahan Park telah jengkel sekali terhadap Kim Young-sam karena interpiunya yang dimuat New York Times. Menurut koran itu, Kim menuntut Washington supaya mengakhiri bantuannya untuk rejim Park. Akibatnya, dia bukan hanya dipecat dari parlemen, tapi juga dinyatakan pemilihan atas dirinya sebagai Ketua Partai Demokrasi Baru sudah tidak berlaku lagi. Apakah peristiwa di restoran tadi berkaitan dengan meningkatnya gerakan anti-Park? Ini masih belum terjawab. Namun Direktur KCIA sedang ditahan lan diinterogasi. Menggondol Pangkat Jenderal Kematian Park ternyata mencemaskan berbagai pihak di Korea Selatan sendiri. Angkatan bersenjatanya yang berkekuatan 600.000 orang segera disiapkan, terutama guna menghadapi kemungkinan serangan mendadak dari Utara. Washington juga memerintahkan siap-siaga bagi lebih dari 30.000 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan. Park lahir dari keluarga petani miskin 62 tahun lalu di Sangmori, desa nelayan di propinsi Kyungeang. Ia menjadi guru selama tiga tahun sebelum menjadi tentara. Karir militernya dimulai tahun 1940 di Mancuria (waktu itu dikuasai Jepang). Sesudah perang usai tahun 1945, pangkat letnan yang diperolehnya dalam tentara Jepang naik menjadi kapten ketika ia pulang ke Korea. Ia aktif dalam perang Korea -- 1950 s/d 1953, dan menggondol pangkat jenderal dalam usia 36. Namanya tidak begitu dikenal sampai ia memimpin kudeta tahun 1961 yang berhasil. Sejak itu selama 18 tahun bekas guru ini memerintah dengan tangan besi. Pemerintahannya tidak populer, tapi berhasil memajukan ekonomi negaranya secara mengagumkan. Korea Selatan kini suatu negara industri. Lima tahun lalu isterinya terbunuh. Jenazah Park direncanakan akan dikuburkan dekat makam isterinya akhir pekan ini. Sesudah Park, bagaimana? PM Choi Kyu,kah, 61 tahun, hanya menjabat presiden selama tiga bulan. Kemudian, berdasar konstitusi, harus dipilih presiden baru. Demi ketenangan, tokoh Choi memungkinkan. Dia dikenal sebagai teknokrat, yang pandai melaksanakan kebijaksanaan Park. Tapi dia bukan politisi. Ujian baginya ialah apakah bisa membuat rakyat tenang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus