Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Rusia sedang mengupayakan perundang-undangan yang akan mengizinkan bioskop-bioskop di Negeri Beruang Merah itu bisa menayangkan film-film Hollywood tanpa harus waswas dengan copyright buntut dari boikot yang diberlakukan perusahaan – perusahaan film raksasa dari Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anton Gorelkin, Wakil Kepala komite bidang kebijakan informasi negara bagian Duma pada Senin, 9 Januari 2023 mengatakan undang-undang untuk lisensi produk-produk hak cipta dari negara-negara Barat nantinya akan mengizinkan bioskop-bioskop di Rusia menayangkan film - film baru Hollywood blockbusters. Inisiatif langkah hukum ini, akan mengizinkan para pengguna konten digital seperti film, musik dan software tanpa harus minta izin pada pemegang copyright dari negara-negara yang menjatuhkan sanksi ke Rusia.
Film aksi sains fiksi Hollywood, Beyond Skyline yang dibintangi aktor Indonesia Iko Uwais dan Yayan Ruhian. Dok. Lionsgate Play.
Sebelumnya pada Maret 2022, Disney, Warner Bros, Sony, Paramount dan Universal Pictures berjanji tidak akan membiarkan bioskop-bioskop di Rusia memutar film-film buatan mereka sebagai dampak operasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Keputusan untuk menarik sejumlah konten dari pasar Rusia telah mendorong bioskop-bioskop Rusia mengembangkan skema yang memungkinkan mereka menghindari embargo dan mengurangi kerugian dari banyaknya pembatalan rilis film-film dari Barat. Di antara cara yang ditempuh adalah layanan pra-screening yang tiketnya dijual (sebelumnya sebuah film Hollywood blockbuster diputar gratis).
“Ini saatnya mengakhiri sengketa soal mekanisme lisensi film-film Barat pada tahun ini. Informasi yang saya peroleh, perundang-undangan mengizinkan bioskop-bioskop secara legal menayangkan film-film baru dari luar negeri, sedang didiskusikan dan penayangan lewat pre-screening yang semi-legal akan dihentikan,” kata Gorelkin.
Sebelumnya Asosiasi Pemilik Usaha Bioskop di Rusia pasrah mendukung inisiatif untuk memperkenalkan lisensi atas hak cipta dan hak-hak perfileman lainnya, software, buku-buku dan produk digital lainnya yang sudah tidak bisa diakses lagi di Rusia.
Pada 2022, distribusi film di Rusia menderita kerugian sekitar 50 persen sampai 70 persen setelah produsen pembuat film dari negara-negara Barat menghentikan rilis film mereka di Rusia. Industri bioskop di Rusia mengalami kerugian sekitar 4,5 miliar rubel (Rp 993 miliar).
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.