Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus pada Ahad meminta umat Kristen di seluruh dunia untuk berdoa dan menjalankan puasa, meminta Tuhan agar membawa perdamaian dan koeksistensi di Afghanistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara kepada para jemaah dan turis di Lapangan Santo Petrus untuk pemberkatan mingguannya, Paus Fransiskus mengatakan dia mengikuti peristiwa di Afghanistan dengan "kekhawatiran besar", dan merasakan penderitaan mereka yang berduka atas kematian dalam pengeboman bunuh diri Kamis lalu di bandara Kabul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tangkapan layar evakuasi korban terluka ke rumah sakit setelah serangan bom bunuh diri di bandara Kabul, di Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021. Bom bunuh diri yang didalangi kelompok ISIS-K menewaskan sedikitnya 60 warga sipil dan 13 tentara Amerika Serikat. REUTERS TV/1TV/Handout via REUTERS
Paus Fransiskus juga mengatakan dia bersimpati terhadap mereka yang mencari bantuan dan perlindungan, merujuk pada orang-orang yang berusaha meninggalkan Afghanistan dengan putus asa.
"Saya meminta semua untuk terus membantu mereka yang membutuhkan dan berdoa agar dialog dan solidaritas dapat membawa hidup berdampingan secara damai dan persaudaraan yang menawarkan harapan bagi masa depan negara ini," katanya, dikutip dari Reuters, 29 Agustus 2021.
"Sebagai orang Kristen, situasi ini mengikat kita. Dan karena itu saya mengimbau semua orang untuk mengintensifkan doa dan melaksanakan puasa. Sekarang saatnya untuk melakukannya."
Serangan bunuh diri Kamis menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika di luar gerbang bandara Kabul, tempat ribuan orang berkumpul untuk mencoba melarikan diri sejak Taliban kembali berkuasa.
Ada sangat sedikit pemeluk Kristen di Afghanistan, hampir semuanya orang asing di kedutaan besar atau pekerja bantuan.
REUTERS