Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Vatikan – Paus Fransiskus mengkritik koleganya di Vatikan dalam pesan Hari Natal, yang menyoroti “kanker klik” dan birokrat yang menjadi korup karena ambisi dan bangga kepada diri sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Reformasi Roma seperti membersihkan patung Sphinx Mesir menggunakan sikat gigi,” kata Paus kepada para Uskup Agung, uskup, dan imam, yang bekerja dengannya di Vatikan, pada Kamis, 21 Desember 2017. “Anda butuh kesabaran, dedikasi, dan kelembutan.”
Baca: Hari Natal, Ini 7 Pilihan Kado untuk Ibunda Tercinta
Pada saat yang sama, Paus mengakui adanya orang-orang baik yang berkompetensi, loyal, dan bersih bekerja untuk Takhta Suci. Namun, Paus juga menambahkan, ada orang-orang yang diberi tugas untuk membantu reformasi Vatikan, yang kurang efisien, dan birokrasi yang ketinggalan zaman, tapi mereka tidak mampu melaksanakan tugasnya.
Baca: Tradisi Natal yang Unik di 11 Negara
Paus mengatakan ketika orang-orang yang tidak mampu ini dipindahkan secara hati-hati, mereka menyatakan diri mereka menjadi martir dari sistem dan Paus yang kurang informasi. Padahal mereka seharusnya melakukan mea culpa (mengakui kesalahan).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fransiskus dikenal memiliki rekam jejak menyampaikan pesan Hari Natal yang tegas kepada pengurus gereja (Curia) dengan gaya Jesuit.
Sejak terpilih sebagai Paus pada 2013, Fransiskus berupaya mereformasi Dewan Gereja untuk membuat hierarki gereja menjadi lebih dekat kepada anggotanya. Dia juga merombak sistem keuangan serta memimpin gereja melewati beberapa skandal, yang menerpa pendahulunya.
Dalam pidatonya ini, Paus Frasiskus juga berbicara mengenai para “pengkhianat kepercayaan” (traitor of trust), yang diberi kepercayaan melakukan reformasi tapi “membiarkan diri mereka menjadi korup dan bangga pada diri sendiri”.
Pada Juni lalu, auditor umum pertama Vatikan, Libero Milone, mengundurkan diri tiba-tiba sambil mengatakan dia dipaksa mengundurkan diri setelah menemukan beberapa kejanggalan. Tapi pihak Vatikan mengatakan Libero memata-matai atasannya.
Pada Juli, Paus Fransiskus mengganti ahli teologi Katolik, Uskup Agung Gerhard Muller, yang merupakan seorang konservatif asal Jerman. Paus dan Muller berbeda pandangan soal visi Paus yang ingin membangun gereja yang inklusif.
Terkait dengan kegiatan menjelang perayaan Hari Natal, Paus Fransiskus akan menggelar misa malam bersama para peziarah dan diplomat. Acara ini akan ditutup dengan prosesi bayi Yesus.
Keesokan harinya, 25 Desember 2017, Paus akan menyampaikan pesan Hari Natal “Urbi et Orbi” (untuk Kota Roma dan seluruh dunia) dari balkon tengah Basilika dan memberikan berkat. Pesan ini hanya disampaikan pada dua perayaan Katolik paling penting, yaitu Paskah dan Natal.
GUARDIAN | NBC NEWS | ROME REPORTS