Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pedagang di Mekah Nikmati Berkah Normalnya Kembali Ibadah Haji

Pelaksanaan haji yang kembali normal setelah dua tahun dilaksanakan terbatas karena pandemi Covid-19, membawa berkah bagi pedagang di kota Mekah

6 Juli 2022 | 15.30 WIB

Seorang jemaah haji berbelanja di Mekkah, Arab Saudi 5 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Perbesar
Seorang jemaah haji berbelanja di Mekkah, Arab Saudi 5 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan haji yang kembali normal setelah dua tahun dilaksanakan terbatas karena pandemi Covid-19, membawa berkah bagi pedagang di kota Mekah. Salah satu pedagang, Dhikra Faqihi, mengaku dagangannya, terutama tasbih dan sajadah, laku keras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Gumpalan uang tunai ditukar tangan di bawah lampu LED tokonya di jalan Ibrahim al-Khaleel yang ramai, di mana ribuan jamaah haji dari seluruh dunia menikmati berjalan-jalan di cuaca malam yang lebih sejuk.

“Yang paling manis adalah hidup kembali seperti semula,” kata Faqihi, seperti dikutip Reuters, Selasa, 5 Juli 2022. "Kami mendapatkan kembali pasar populer kami dan segalanya jauh lebih baik dari sebelumnya, kami berada dalam krisis."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Arab Saudi, tempat situs paling suci Islam di Mekah dan Madinah, mengizinkan hingga satu juta jamaah haji tahun ini, setelah dua tahun membatasi ibadah haji hanya untuk penduduk Saudi karena wabah virus corona menghentikan perjalanan global.
 
Haji adalah riutual keagamaan terbesar di dunia dan sumber pendapatan utama bagi pemerintah Saudi dari penginapan, transportasi, biaya dan barang-barang belanjaan jamaah.

Sebelum pandemi memberlakukan jarak sosial secara global, data resmi menunjukkan kerajaan memperoleh sekitar $ 12 miliar atau seki8tar Rp180 triliun per tahun dari 2,6 juta jamaah yang biasa mengunjungi Mekah dan Madinah untuk haji selama seminggu, dan sekitar 19 juta jamaah untuk umrah.  
 
Sekarang bisnis telah dimulai kembali tetapi biaya lebih tinggi di tengah tekanan ekonomi global.

Heba Basher, seorang jamaah dari Mesir, mengatakan pound Mesir sangat lemah terhadap riyal Saudi yang dipatok dolar, membuat harga jadi terasa mahal bagia sebagian jamaah.

“Dibandingkan dengan Yordania, harga di sini lebih mahal. Kami melihat perbedaan harga yang besar, tetapi masalahnya ada di mana-mana dan tidak hanya di Saudi,” kata Adnan Hassan, seorang jamaah asal Suriah yang tinggal di Amman.

"Tapi, Alhamdulillah, kami telah diselamatkan dari pandemi global dan penguncian ... Semua orang senang bahwa haji kembali normal tanpa pembatasan atau masker wajah," katanya.

Reuters

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus