Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pelajaran buat pemegang "daftar ...

As membom tripoli & benghazi dengan dalih menumpas aksi teror international. puluhan orang jatuh korban, termasuk sanak qadhafi. sebuah pesawat as hilang. qadhafi mengancam akan membalas serangan. (ln)

19 April 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

REAGAN akhirnya menggempur Libya. Selasa pagi pekan ini, sejumlah pesawat terbang Amerika menghantam Tripoli, ibu kota Libya, dan kota besar kedua, Benghazi. Serangan dimulai pukul 02.00 waktu setempat, atau sekitar pukul 07.00 WIB, berlangsung sekitar 15 menit dan berlangsung dalam empat gelombang. Sejumlah saksi mata melaporkan, mereka mendengar ledakan dan melihat asap mengepul di Tripoli segera setelah serangan terjadi, tapi tidak terlihat kebakaran besar terjadi. Kilatan cahaya meriam penangkis udara Libya terlihat menyambut gempuran pesawat-pesawat jet Amerika itu. Dua jam setelah serangan, Presiden Reagan - yang tampak letih - berbicara pada siaran televisi nasional. "Hari ini kita telah melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Jika perlu, kita akan melakukannya lagi," katanya. Reagan, yang didampingi Menlu Shultz dan Menhan Weinberger, mengatakan, beberapa pekan sebelumnya ia telah memperingatkan Qadhafi bahwa pemerintahnya akan dianggap bertanggung jawab bila terjadi serangan teror terhadap warga negara Amerika. Pada 5 April lalu, sebuah bom meledak di sebuah diskotek di Berlin Barat, menewaskan seorang sersan AS dan seorang gadis Turki. Dari 230 yang terluka, tercatat ada 50 serdadu Amerika. "Itu kekejaman terakhir dari pemerintahan teror Kolonel Qadhafi," ujar Reagan. Menurut Reagan, ada bukti-bukti yang "kuat, pasti, dan tak dapat dibantah" bahwa Qadhafi merencanakan sejumlah serangan terhadap diplomat dan instalasi AS, juga terhadap turis Amerika. Ia lalu membeberkan "daftar dosa" Qadhafi, yang pernah disebutnya "orang sinting" dan "anjing gila" Reagan juga menolak pendapat yang menganjurkan agar Qadhafi didiamkan saja agar tidak membuatnya penting. Membiarkan warga Amerika terbunuh, katanya, "jelas bukan tradisi Amerika". Ujarnya bersemangat, "Jika warga kita diserang atau diganggu, di mana pun di seluruh dunia, atas perintah sebuah rezim yang bermusuhan, kita akan membalasnya, selama saya menduduki jabatan ini. Membela diri bukan hanya hak, tapi juga kewajiban kita. Itulah tujuan misi yang kita lakukan malam ini, misi yang sesuai Piagam PBB." Lalu ia mengancam, "Saya peringatkan, tidak akan ada tempat di bumi di mana teroris dapat beristirahat dan berlatih keterampilan mereka. Saya serius. Saya nyatakan, kita akan bertindak bersama yang lain, jika mungkin, dan sendirian bila perlu, untuk menjamin bahwa teroris tidak akan mendapat perlindungan di mana pun". Pada pers Weinberger menjelaskan, hajaran pada Libya dilakukan dua kelompok. Yang pertama: 18 pesawat pengebom F-111 yang berangkat dari pangkalan NATO di Inggris - dengan diketahui dan seizin PM Margaret Thatcher - terbang melintasi Lautan Atlantik dan Laut Tengah untuk menghantam Tripoli. Sedang 15 pesawat pengebom tempur A-6 dan A-7 dari kapal induk America dan Coral Sea, yang sudah beberapa minggu siap di Laut Tengah, menyerang Benghazi. Sasarannya: "prasarana teror Qadhafi", antara lain pusat komando, intel, komunikasi, logistik, dan pusat pelatihan. Salah satu "pusat komando teror" yang dihantam adalah tempat tinggal Qadhafi - sebuah kemah yang didirikan di sebuah barak militer di Tripoli. Radio Tripoli, yang melaporkan serangan AS itu diselingi lagu-lagu mars, melaporkan "serangan biadab dan khianat" Amerika itu mengenai daerah padat Tripoli dan sejumlah warga sipil, termasuk orang asing, jatuh sebagai korban. Belum jelas kewarganegaraan mereka. Pekan lalu pemerintah Libya mengumumkan, para pekerja asing - terutama sekitar seribu orang Amerika - telah dipaksa tinggal di instalasi minyak, agaknya untuk mencegah AS menghantam instalasi itu. Sedang tentaranya sendiri telah dipindahkan dari barak militer. Radio itu juga menyiarkan, sejumlah sanak Qadhafi kabarnya luka-luka. Menurut siaran radio tersebut, tiga pesawat terbang AS ditembak jatuh dan pilotnya dibunuh rakyat. Belakangan Menhan Weinberger mengakui, sebuah pesawat F-111 belum kembali setelah serangan. Namun, ia menolak menyatakan pesawat itu hilang, "mungkin radionya rusak". Banyak pihak yang meragukan bahwa Libya mendalangi berbagai teror seperti yang dituduhkan Reagan. Sebelum serangan, harian berpengaruh The New York Times termasuk yang menuntut agar bukti itu diumumkan. Pertanyaan terbesar kini: Apa yang akan dilakukan Qadhafi? Pemimpin Libya ini telah berkali-kali mengancam akan membalas jika AS menyerang negaranya. Ia juga menyatakan, Libya akan menghantam negara-negara Eropa yang terlibat dalam penyerangan. Surat kabar resmi Al-Zahd al-Akhdar malah menegaskan, Libya akan melawan serangan AS, "biarpun itu akan menjurus terjadinya Perang Dunia III". Susanto Pudjomartono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus