Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Inggris pada Rabu, 4 Oktober 2023 mengumumkan telah membuka penyelidikan pada rumah sakit tempat Lucy Letby bekerja. Letby adalah perawat, yang telah membunuh tujuh bayi sejak 2015.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya pada Agustus 2023, Letby, 33 tahun, dinyatakan bersalah. Dia dianggap sebagai pembunuh berantai yang paling banyak membunuh anak-anak di Inggris pada zaman modern. Dia membunuh lima bayi laki-laki dan dua bayi perempuan di rumah sakit Countess of Chester di Inggris utara, dan menyerang enam bayi lainnya pada 2015 dan 2016.
Ia divonis dipenjara seumur hidup dan tidak akan pernah dibebaskan. Perawat itu akan menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi setelah putusan dijatuhkan oleh seorang hakim pada Senin, 21 Agustus 2023. Kepolisian Cheshire mengatakan mereka kini telah membuka penyelidikan terhadap rumah sakit itu.
“Penyelidikan akan fokus pada masa dakwaan terhadap Lucy Letby, dari Juni 2015 hingga Juni 2016, dan mempertimbangkan berbagai bidang termasuk kepemimpinan senior dan pengambilan keputusan untuk menentukan apakah ada kriminalitas yang terjadi,” kata Detektif, Simon Blackwell.
“Pada tahap ini, kami tidak menyelidiki individu mana pun yang terkait dengan pembunuhan berencana karena kelalaian,” sambungnya.
Pemerintah Inggris mengatakan akan mengadakan penyelidikan atas kasus Letby setelah muncul tuduhan dari dokter-dokter senior bahwa pimpinan rumah sakit sebelumnya tidak memedulikan kekhawatiran tentang tindakan perawat tersebut.
Pada September 2023, Letby menghadapi persidangan ulang atas tuduhan bahwa ia mencoba membunuh bayi baru lahir lainnya, sebuah tuduhan yang tidak disetujui oleh juri Pengadilan Mahkota Manchester. Letby telah mengajukan permohonan izin untuk banding atas hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Pelaku Penembakan Massal di Mal Bangkok Remaja 14 Tahun