Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEORANG anggota komunitas Libya di Manchester, Inggris, mengenal Salman Abedi sebagai pemuda sopan yang pendiam dan cenderung menyendiri-seseorang yang mustahil melakukan hal keji seperti meledakkan bom di antara kerumunan orang. "Dia dan abangnya mempelajari Al-Quran sepenuh hati," katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo