Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang membawa bunga warga merah dan putih, dua simbol warna bendera Utrecht, Belanda, melakukan aksi jalan tanpa suara sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban tewas penembakan di sebuah kereta di Utrecht.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Utrecht dikenal pula sebagai kota kuno Belanda. Kota ini dikejutkan oleh aksi penembakan pada Senin, 18 Maret 2019, yang menewaskan tiga orang dan lebih dari lima korban luka, dimana dua dalam kondisi kritis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami melakukan aksi jalan untuk mendukung para keluarga korban, memperlihatkan simpati kami dan menyampaikan bahwa di Utrecht pun tidak ada tempat bagi kebencian dan kekerasan," kata Wali Kota Utrecht, Jan van Zanen, seperti dikutip dari reuters.com.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengikuti aksi jalan ini ditemani oleh wali kota Rotterdam, Amsterdam dan Den Haag. Ikut pula dalam aksi ini sejumlah pemain sepak bola, kelompok anak muda Belanda, kelompok gereja, komunitas Islam, satu kelompok anti-Islam dan ribuan masyarakat sipil lainnya. Mereka berjalan dari kota Utrecht mengelilingi Belanda.
Petugas polisi berjaga di lokasi penembakan di sebuah trem di Lapangan 24 Oktober di Utrecht, Belanda.[CNN]
Satu kelompok membawa sebuah spanduk raksasa dengan tulisan 'Utrecht tak pernah menyerang'. Musisi asal Utrecht Martin van Doorn menyanyikan lagi berjudul 'If the Morning Never Comes' atas permintaan salah satu keluarga korban.
Terduga pelaku penembakan di kota Utrecht diketahui bernama Gokmen Tanis, 37 tahun, laki-laki berdarah Turki. Aksinya ini ditujukan sebagai serangan terorisme. Otoritas berwenang sedang menyelidiki apakah dia memiliki motif lain.
Pada Jumat, 22 Maret 2019, jaksa penuntut mengatakan Tanis mengaku bersalah dan dia bertindak sendirian. Sejak aksi penembakan terjadi, ratusan orang meletakkan karangan bunga, lilin, kartu dan foto di alun-alun kota Utrecht sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.