Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pengamat Sebut Isu Timur Tengah Harus Jadi Prioritas Menlu Sugiono

Pengamat menyebut permasalahan di Timur Tengah dan Asia-Pasifik harus segera menjadi perhatian Menlu Sugiono.

22 Oktober 2024 | 19.00 WIB

Sugiono berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Sugiono terpilih sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet itu. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Sugiono berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Sugiono terpilih sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet itu. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar menyoroti sejumlah isu yang harus ditangani Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono usai dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin pekan ini. Alhadar menyebut krisis Timur Tengah dan ketegangan Asia-Pasifik perlu menjadi perhatian Sugiono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berkenaan dengan permasalahan di Timur Tengah, Alhadar menyebut secara khusus isu Palestina. Menurut dia, perang Israel-Palestina yang berkelanjutan akan berpengaruh pada kepentingan dalam negeri. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Isu ini perlu segera ditangani. Bukan hanya lantaran konsitusi mengamanatkan kita untuk melawan penjajahan dan ikut menertibkan dunia, tapi juga ada dampaknya bagi keamanan dan ekonomi domestik," kata Alhadar dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Selasa, 22 Oktober 2024.

Penasihat The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) itu menjelaskan jika perang meluas menjadi perang regional yang menyeluruh, maka perekonomian Indonesia akan terpukul hebat krn harga minyak dunia akan melejit tinggi. 

Dengan demikian, Alhadar menerangkan, dampak yang akan timbul meliputi ekspor yang menurun, industri merosot, pengangguran dan kemiskinan meluas, ruang fiskal kita mengecil, subsidi BBM akan dikurangi, hingga potensi pemerintah yang akan meluaskan wajib pajak. 

"Semua ini akan membuat program-program populis pemerintahan Prabowo-Gibran tak dapat dijalankan. Ini juga akan menciptakan keresahan sosial," ujarnya. 

Selanjutnya, Alhadar menyebut peran penting Sugiono agar menjaga soliditas dan sentralitas ASEAN. Langkah itu, sambung Alhadar, tidak mudah dijalankan mengingat Tiongkok kian asertif dan agresif di Laut Cina Selatan. Dia menyebut kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran Filipina, Brunei, Malaysia, dan Vietnam yang memiliki klaim tumpang tindih di kawasan kaya energi itu.

"Belakangan ini, ketegangan Filipina-China meningkat akibat klaim tumpang tindih itu. Pada saat bersamaan, terjadi eskalasi Cina dan Taiwan," tuturnya. 

Tak hanya itu, Alhadar mengatakan bahwa keadaan diperparah dengan keterlibatan kompetitor Tiongkok, yakni AS dan sekutunya di Asia-Pasifik. Menurut dia, kondisi ini dapat menimbulkan destabilisasi di kawasan yang berujung pada gangguan perekonomian di kawasan. 

Sebelumnya, Prabowo Subianto melantik Sugiono menjadi menlu di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024. Dalam mengemban jabatannya, Sugiono dibantu oleh tiga wakil menteri luar negeri (wamenlu) yakni Anis Matta, Arif Havas Oegroseno, dan Arrmanatha Christiawan Nasir. 

 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus