Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penyelam asal Inggris merekam berbagai sampah berserakan di laut saat menyelam di lepas pantai resor wisata Bali. Penyelam bernama Rich Horner ini mempublikasikan rekaman video sampah plastik itu di akun media sosial dan YouTube.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kantong plastik, botol plastik, cangkir plastik, lembaran plastik, ember plastik, saset plastik, sedotan plastik, keranjang plastik, kantong plastik, kantong plastik lagi, plastik, plastik," kata Horner, seperti dilansir media Guardian, Senin, 5 Maret 2018. "Banyak banget plastik."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daerah laut manta point di Bali sering dikunjungi berbagai ikan pari manta untuk membersihkan diri dari parasit menggunakan bantuan ikan-ikan kecil. Namun video itu hanya menunjukkan satu ikan pari manta. "Kejutan, kejutan. Tidak banyak ikan pari manta di sini di pos pembersihan mereka hari ini," kata Horner.
Penyelam asal Inggris, Rich Horner, merekam video penampakan tumpukan sampah di titik manta point di lepas Laut Bali, yang menjadi pusat turis. Facebook/Rich
Baca: 14 Tewas Akibat Badai Salju Beast from The East di Inggris
Menurut lembaga Rivers, Oceans, Lakes, and Ecology Foundation, Indonesia memproduksi sekitar 130 ribu ton sampah plastik dan keras setiap tahun. Dari jumlah itu, hanya setengah yang sampai di tempat pembuangan. Berita selengkapnya di situs The Guardian bisa dibaca di sini.
Kepala Sub Direktorat Sampah Spesifik dan Daur Ulang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Haruki Agustina mengatakan, sampah laut adalah masalah serius yang dihadapi Indonesia sebagai negara kedua terbesar di dunia yang berkontribusi pada sampah yang masuk ke laut.Catatan Koreksi: Berita ini disunting pada Kamis, 8 Maret 2018 untuk menegaskan sumber informasinya dari media Inggris The Guardian dan menambahkan konteks masalah sampah di laut Indonesia dari reportase redaksi Tempo sendiri.