Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat untuk pertama kali menggunakan rudal untuk menyerang kelompok teroris ISIS di Somalia. Sejumlah orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedikitnya enam rudal menghantam desa terpencil, Buqa yang terletak di pegunungan utara negara bagian Puntland seperti dikutip dari Mirror.co.uk, 3 November 2017.
Baca: Sudah 200 Orang Tewas Akibat Bom Meledak di Somalia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan rudal itu ditujukan ke tempat persembunyian ISIS dan dilakuan sebanyak dua kali.
Wali kota Qandala yang dekat dengan lokasi jatuhnya rudal, Jama Mohamed, membenarkan serangan rudal Amerika itu yang telah menakutkan warga setempat dan membuat mereka melarikan diri bersama hewan piaraannya.
Komandan Amerika untuk Afrika juga membenarkan serangan rudal itu seraya menambahkan serangan itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan pemerintah Somalia.
Baca: Disangka Milisi Al Shabaab, Menteri Ini Tewas Ditembak Tentara
Komandan Amerika di Afrika sadar atas perkembangan ISIS di Somalia akibat kelompok teror itu gagal di tempat lain. Amerika tidak akan membiarkannya tumbuh kuat," ujar seorang sumber.
Sebelumnya, pasukan Amerika menghancurkan kelompok teroris jaringan al-Qaeda, al Shabab dengan menggunakan drone yang berisi bom.
Baca: Presiden Somalia Umumkan Perang Melawan Milisi al-Shabab
Aksi teror di Somalia semakin mengkhawatirkan. Seperti terjadi pada 14 Oktober lalu, dua ledakan bom yang terjadi di luar Hotel Safari di persimpangan K5 Mogadishu, ibukota Somalia dan dua jam kemudian ledakan terjadi di distrik Madinah. Lebih dari 200 orang meninggal dan seratus lebih terluka akibat ledakan itu.
Pemerintah Somalia menuduh kelompok pemberontak Al-Shabab bertanggung jawab atas kejadian ini. Namun belum ada tanggapan dari kelompok teroris itu.