Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

85 Orang Tewas Diterjang Bom, Somalia Berkabung 3 Hari

Bom meledak di 2 lokasi di Somalia, menewaskan 53 orang dan melukai sedikitnya 60 orang.

15 Oktober 2017 | 17.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Sedikitnya 85 orang tewas dan sedikitnya 60 orang terluka dalam 2 serangan bom yang mengguncang Somalia pada Sabtu, 14 Oktober 2017. Bom pertama ditaruh di dalam truk dan meledak di luar Hotel Safari di persimpangan K5, Mogadishu, ibukota Somalia.

Lokasi bom meledak merupakan kompleks perkantoran pemerintah,  restoran dan kios. Bangunan di dekat lokasi ledakan dilaporkan rusak berat dan beberapa kendaraan terbakar. Ledakan kedua terjadi di distrik Madinah 2 jam kemudian.

Baca: Disangka Milisi Al Shabaab, Menteri Ini Tewas Ditembak Tentara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sirene ambulans bergema di seluruh kota setelah ledakan. Warga dan anggota keluarga korban bingung mencari sanak keluarganya di reruntuhan bangunan.

Petugas penyelamat masih terus mencari korban yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan Hotel Safari, yang sebagian besar hancur. Hotel ini dekat dengan Kementerian luar negeri Somalia. Kekuatan ledakan pada Sabtu tersebut cukup besar sehingga mampu menerbangkan gerbang logam dan dinding.

Baca: Presiden Somalia Umumkan Perang Melawan Milisi al-Shabab

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed mengumumkan tiga hari berkabung dan bergabung dengan ribuan orang untuk mendonorkan darah bagi korban luka-luka. "Saya meminta semua orang Somalia untuk maju dan mendonorkan darah," katanya.

Pejabat Somalia khawatir korban tewas akan terus bertambah mengingat banyak korban yang menderita luka serius.

"Banyak korban meninggal di rumah sakit akibat luka-luka mereka," kata Kapten Polisi Mohamed Hussein, seperti yang dilansir Washinton Post pada 15 Oktober 2017.

Baca: Bencana Kelaparan, 110 Warga Somalia Tewas dalam 48 Jam

Belum ada pihak manapun yang mengklaim bertanggung jawab terhadap salah satu serangan paling mematikan di negara ini sejak milisi teroris melancarkan pemberontakan pada tahun 2007.

Namun pemerintah Somalia menyalahkan kelompok ekstremis al-Shabaab yang terafiliasi dengan  al-Qaida atas serangan yang telah ditetapkan sebagai bencana nasional tersebut.

Petugas penyelamat Somalia masih terus mencari korban yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan Hotel Safari, yang sebagian besar hancur. Hotel ini dekat dengan Kementerian luar negeri Somalia. Kekuatan ledakan pada Sabtu tersebut cukup besar sehingga mampu menerbangkan gerbang logam dan dinding.

WASHINGTON POST|INDEPENDENT|REUTERS | YON DEMA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus