Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pejabat di pemerintahan Ghana dan ahli memprediksi parlemen Ghana kemungkinan tidak akan menyetujui anggaran pengeluaran sementara sebelum pemilu pada 7 Desember 2024. Pasalnya, hal ini bisa memicu negara shutdown pada tahun depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ghana adalah sebuah negara di Afrika Barat yang kemungkinan akan memilih pengganti Presiden Nana Akufo-Addo yang akan berakhir masa jabatannya pada Januari 2025. Biasanya, anggaran pengeluaran sementara disahkan pada November ketika tahun akan diselenggarakannya pemilu agar bisa menutup jeda waktu hingga presiden yang baru resmi bertugas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami menempatkan pemerintah pada risiko shutdown atau yang terbaik dengan menggantungkan anggaran pengeluaran pada Januari 2025,” kata Seth Terkper, mantan menteri keuangan Ghana periode 2013-2017.
Pemerintah mungkin harus memangkas bunga pembayaran dan pendanaan untuk masa transisi, kecuali anggaran pengeluaran diloloskan pada Desember 2024. Jika parlemen Ghana ternyata gagal meloloskan anggaran penggeluaran, maka ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun sejarah Ghana sebagai negara penghasil cokelat.
Parlemen Ghana berada dalam masa istirahat tanpa batas waktu yang belum diketahui sejak 23 Oktober 2024 karena mengalami kebuntuan soal partai mana yang berhak menguasai suara mayoritas. Mahkamah Agung pada 12 November 2024, memutuskan pernyataan Ketua DPR Ghana Alban Bagbin tidak konstitusional.
Semenjak jatuh putusan itu, Bagbin tak mau memanggil anggota parlemen dengan alasan akan mengganggu kampanye pemilu. “Belum pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya,” kata Patrick Yaw Boamah, Ketua Komite bidang Keuangan parlemen Ghana.
Kementerian Keuangan Ghana belum mau berkomentar perihal ini. Sedangkan Menteri Keuangan Ghana Amin Adam sebetulnya sudah menentukan 15 November 2024 sebagai batas waktu untuk memaparkan anggaran sementara. Walhasil, parlemen Ghana saat ini hanya punya waktu beberapa minggu lagi untuk meloloskan anggaran pengeluaran sementara untuk menghindari pemotongan dan kemungkinan negara shutdown. Sejumlah serikat buruh di Ghana berharap parlemen mau bekerja keras mencari solusi sebelum isu ini berdampak pada para pekerja.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini