Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kejuaraan Piala Dunia Sepak Bola 2018 di Rusia telah berkahir Ahad kemarin menghasilkan Prancis sebagai juara. Kini, Qatar siap menjadi tuan rumah pada 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengapa Qatar memilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022? Negeri para Emir itu menginginkan perhelatan olah raga terakbar di dunia tersebut menjadi sumber kebanggaan bangsa Arab dan mempersatukan Timur Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerja mengecek pembangunan stadion Al-Bayt di Al-Khor,Doha, Qatar, 22 Februari 2017. REUTERS/Stringer/File Photo
"Kami berharap Piala Dunia 2022 yang pertama kali digelar di Timur Tengah itu dapat mempersatukan kembali bangsa Arab yang sebelumnya terpisah," kata Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani sebagaimana dikutip Al Jazeera, Selasa 17 Juli 2018.
Kendati Qatar diblokade oleh sejumlah negara Arab, namun aksi tersebut tak menyurutkan persiapan menyambut Piala Dunia 2022, empat tahun mendatang.
Al Jazeera dalam laporannya menyebutkan, Qatar sedang membangun delapan stadion besar untuk pertandingan. "Semuanya on schedule dan diharapkan siap digunakan dua tahun menjelang kicks off Piala Dunia."
"Para pemimpin Qatar dan panitia pelaksana Piala Dunia sangat berharap sepak bola dapat mendekatkan kawasan di Timur Tengah untuk bekerja sama," tulis Al Jazeera.Suasana stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, 18 Mei 2017. REUTERS/Ibraheem Al Omari/File Photo
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar tahun lalu. Pemutusan hubungan ini disusul langkah keempat negara tersebut melakukan blokade darat, laut dan udara terhadap posisi Qatar.
Sejumlah media di Timur Tengah menyebutkan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir serempak menuding Qatar mendanai kelompok teroris dan terlalu dekat dengan Iran. Namun demikian, tuduhan tersebut berkali-kali dibantah Qatar.