Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen dengan penuh kemarahan menyebut oposisi yang melakukan aksi protes terhadapnya di Australia itu sebagai anjing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika anjing menggigit kaki kita, maka sulit bagi kita untuk menggigit kaki anjing. Jika anjing menggonggong kita, maka sulit untuk menyalak pada anjing itu," kata Hun Sen pada Kamis pagi, 28 Februari 2018.
Baca: Sam Rainsy, Tokoh Oposisi Kamboja yang Paling Ditakuti Hun Sen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hun Sen menyatakan hal itu sebagai respons atas aksi diaspora Kamboja di Sydney dengan membakar fotonya pekan lalu. Ini perang kata-kata pertama Hun Sen dengan warga diaspora Kamboja di Australia.
Perseteruan itu bermula ketika pada 21 Februari 2018, Hun Sen mengatakan dirinya akan menghajar demonstran yang membakar foto dan replika patung dirinya saat mengunjungi Australia pada Maret ini. Menanggapi ancaman itu warga Kamboja di Australia pada pekan lalu melakukan aksi dan membakar fotonya.
Baca: Hun Sen ingin Kamboja Punya Satu Partai seperti Cina?
Hun Sen kemudian mengaku tidak terpengaruh oleh pembakaran patung itu.
"Saya ingin memberi tahu mereka yang membakar gambar Hun Sen bahwa itu tidak membuat Hun Sen terbunuh. Hun Sen lahir dari Naga, jadi bakar semua Naga di pagoda, lalu Hun Sen akan mati, " katanya seperti dilansir Phnom Penh Post pada 28 Februari 2018.
Pernyataan terbaru Perdana Menteri yang telah berkuasa selama lebih dari 30 tahun itu muncul sehari setelah Kementerian Luar Negeri Kamboja meminta Canberra untuk memastikan bahwa martabat Hun Sen dihormati selama kunjungannya ke Australia.
Baca: Hun Sen, 33 Tahun Menancapkan Kukunya di Kamboja
Hun Sen dijadwalkan melakukan perjalanan ke Sydney untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-Australia pada 17 Maret 2018.
Hun Sen beberapa waktu terakhir menjadi sasaran kecaman dunia setelah melakukan tindakan keras selama berbulan-bulan terhadap oposisi. Termasuk mengkriminalisasi pemimpin oposisi Kem Sokha serta pembubaran paksa Partai Penyelamatan Nasional Kamboja dan penutupan beberapa media berita independen.