Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

PM Timor Leste Jose Ramos Horta: Reinado Berpikir Terlalu Banyak...

12 Maret 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Delapan tahun silam, di jalan-jalan Dili, para pemuda menolak pasukan Indonesia. Kini, kepalan tinju sekali lagi diacungkan tinggi-tinggi. Mereka mengecam pasukan Australia dan menyanjung pahlawan baru mereka: Mayor Alfredo Reinado.

Inilah Timor Leste tiga minggu menjelang pemilu. Di Dili, kerusuhan, penjarahan, dan pembunuhan diberitakan masih terjadi. Sementara itu, polisi internasional pimpinan pasukan Australia tak beringsut dari targetnya: menangkap Mayor Reinado, pemimpin pemberontak yang dulu mengajak sekitar 600 tentara melakukan desersi.

Kepada Tempo, Kamis pekan lalu, Perdana Menteri Timor Leste Jose Ramos Horta, 58 tahun, bercerita soal kebijakannya terhadap Reinado, cara mengatasi kerusuhan, serta pencalonan dirinya sebagai presiden kedua di negara bekas provinsi ke-27 Indonesia itu.

Bagaimana situasi di Dili saat ini?

Situasi keamanan di Dili telah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir. Polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa dibantu pasukan keamanan internasional dan sekarang pasukan kami sendiri mampu mengontrol situasi secara lebih baik.

Kami ingin mendapat gambaran. Ada pemberontakan yang dipimpin Mayor Alfredo Reinado. Di sisi, lain ada kekerasan di jalan-jalan. Apa sih yang terjadi?

Kelompok yang dipimpin Alfredo Reinado terdiri atas tak lebih dari 30 orang. Mereka tidak mendapat dukungan rakyat. Hampir 99 persen negara ini dalam keadaan damai dan bahkan di ibu kota kekerasan hanya terjadi di sedikit lokasi. Media membesar-besarkan dukungan terhadap Reinado. Geng-geng anak muda yang melakukan kericuhan di Dili menyusul serangan terhadap markas Reinado di Same adalah juga kelompok yang sejak April tahun lalu melakukan penjarahan, pembakaran, dan pembunuhan.

Jadi siapa mereka?

Para pelaku kerusuhan adalah gabungan antara kelompok radikal, geng kejahatan, dan sebagainya. Mereka tidak memiliki suatu ideologi atau agenda politik. Memang ada beberapa politisi lokal yang terlibat mendukung geng-geng itu untuk menjelekkan pemerintah dan berharap dengan cara ini mereka bisa memenangi pemilu. Tapi kebanyakan rakyat tahu siapa sebenarnya mereka dan tahu siapa politisi yang melakukan tindakan tak bertanggung jawab itu.

Apa yang akan Anda lakukan jika Reinado tak mau menyerah?

Jika Reinado mengirim pesan kepada kami bahwa ia mau menyerah, perburuan yang dilakukan polisi akan segera dihentikan. Ia harus diadili atas kasus penembakan terhadap kawannya sendiri di angkatan darat pada Mei 2006. Ketika seorang tentara secara sengaja membunuh rekannya, ia harus diadili. Di negara lain, kasus semacam ini mendapat ganjaran yang lebih berat. Kami sangat bersabar. Kami masih siap menerima penyerahan diri secara damai oleh Reinado.

Anda yakin situasi di Dili akan lebih aman jika Reinado menyerah? Bagaimana dengan warga sipil bersenjata?

Saya tidak percaya situasi keamanan terkait dengan kasus Reinado. Mengenai senjata yang dimiliki para individu, kebanyakan merupakan rama ambon dan senjata rakitan. Kami akan terus menyita senjata-senjata itu.

Berapa lama pasukan internasional akan dipertahankan di Dili?

Saya berharap polisi PBB serta pasukan Australia dan Selandia Baru bertahan selama diperlukan, sampai kami selesai mengorganisasi kekuatan polisi kami serta merestrukturisasi dan memodernisasi pasukan pertahanan kami. Ini butuh waktu hingga lima tahun.

Sebelumnya, Reinado menentang Mari Alkatiri. Setelah selesai, ia berbalik melawan pemerintah. Bagaimana Anda melihat fenomena ini?

Reinado kelihatannya berpikir terlalu banyak tentang dirinya. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya dia inginkan. Saya telah bertemu dengan dia berkali-kali untuk membujuknya agar menyerah dan bersedia diadili. Tapi saya gagal. Banyak pihak juga telah meminta ia menyerah, termasuk Uskup Carlos Belo. Beberapa orang, seperti Reinado, kadang tidak mengambil kesempatan yang ditawarkan kepada mereka hingga akhirnya salah perhitungan dan mereka harus membayar mahal untuk itu.

Kita tahu, Anda secara resmi ikut dalam pemilu presiden. Apa motivasi Anda?

Saya adalah calon yang setengah hati. Saya maju hanya lantaran diminta oleh Presiden Xanana, uskup, dan rakyat. Mereka merasa saya harus terus bekerja untuk negara dalam kapasitas resmi. Jadi saya akan melakukan yang terbaik. Rakyat Timor Leste sangat menyenangkan, murah hati, menderita, ramah, dan bangga pada saat yang sama. Saya ingin mencoba melayani mereka sebaik yang saya bisa. Sebenarnya, saya ingin berhenti dan menulis buku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus