Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polandia mengatakan pada Jumat, 5 April 2024 bahwa duta besar Israel di Warsawa telah meminta maaf setelah serangan udara Israel menewaskan seorang pekerja bantuan Polandia di Gaza pekan ini.
“Saya menyerahkan surat protes kepada Duta Besar. Duta Besar meminta maaf atas kejadian ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia beradab,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Andrzej Szejna saat konferensi pers.
Duta Besar Israel untuk Polandia Yacov Livne tidak akan diusir dari negara tersebut, kata Szejna. Perkembangan ini merupakan buntut dari pemanggilan Livne ke Kementerian Luar Negeri, seperti diumumkan Szejna pada Kamis, atas komentarnya yang kontroversial tentang insiden di Gaza.
Szejna menambahkan, pemerintah menuntut agar penegak hukum Polandia ikut serta dalam penyelidikan di Israel, dan agar tindakan disipliner diambil terhadap tentara yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Informasi yang kami terima sejauh ini tidak memuaskan, namun kami melihat pertemuan ini sebagai perubahan arah,” ujarnya.
Presiden dan perdana menteri Polandia sebelumnya menuntut Israel meminta maaf dan membayar kompensasi kepada keluarga Damian Sobol, pekerja bantuan berusia 35 tahun yang bertugas untuk organisasi nonpemerintah World Central Kitchen saat tewas diserang Israel di Gaza.
Korban jiwa lainnya termasuk warga negara asing dari Australia dan Inggris, serta warga lokal Palestina dan penduduk kewarganegaraan ganda AS dan Kanada.
“Kami mengharapkan ... penjelasan segera mengenai keadaan dan kompensasi bagi keluarga korban,” kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada konferensi pers, Kamis, dikutip oleh kantor berita Reuters.
Ia pun menggunakan kesempatan tersebut untuk mengkritik komentar Livne yang dilontarkan setelah insiden di Gaza. “Jika Duta Besar memutuskan untuk berbicara secara terbuka di media kami, ia harus menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan permintaan maaf yang wajar dan manusiawi,” katanya, dikutip oleh Anadolu.
Dalam wawancara dengan kantor berita pemerintah Polandia PAP pada Rabu, Livne mengatakan kematian para pekerja bantuan adalah akibat dari “kecelakaan” tragis yang terjadi selama masa perang. Ucapannya bertentangan dengan berbagai laporan media dan analisis yang mengatakan bahwa serangan tersebut jelas-jelas disengaja.
Livne sebelumnya mengatakan dalam sebuah cuitan di platform media sosial X pada Selasa bahwa “kelompok ekstrem kanan dan kiri” di Polandia menuduh Israel melakukan pembunuhan yang disengaja, menambahkan bahwa “antisemit akan selalu tetap antisemit”.
Presiden Polandia Andrzej Duda ikut menyerukan permintaan maaf, kompensasi dan penyelidikan dari Israel, sekaligus mengkritik Livne atas komentarnya.
“Pihak berwenang di Israel berbicara dengan cara yang sangat pelan dan sensitif. Sayangnya, duta besar mereka di Polandia tidak mampu mempertahankan kelembutan tersebut dan hal ini tidak dapat diterima,” kata Duda, dalam pidato yang disiarkan televisi pada peringatan hari jadi NATO.
REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini