Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak kepolisian Brasil menggerebek rumah mantan presiden Jair Bolsonaro di Brasilia pada Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dikutip dari Reuters, penggerebekan itu menjadi bagian dari tahap penyelidikan terhadap kelompok yang diduga menambahkan data vaksin palsu ke dalam basis data COVID-19 milik pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Bolsonaro, polisi federal Brasil turut mengamankan dua asisten rumah tangga (ART) mantan presiden Brasil itu, yaitu Mauro Cid dan Max Guilherme.
Mantan presiden sayap kanan yang menghadapi kritik luas atas penanganan pandemi, berulang kali mengatakan dia tidak divaksinasi COVID-19. Manajemen COVID-19 Brasil yang buruk di bawah Bolsonaro telah mengklaim lebih dari 700.000 jiwa.
Polisi federal mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki "penyisipan data vaksinasi COVID-19 yang dipalsukan" ke dalam sistem catatan vaksinasi elektronik kementerian kesehatan, tetapi tidak menyebut nama Bolsonaro.
"Entri yang dipalsukan, yang terjadi antara November 2021 dan Desember 2022, mengakibatkan perubahan status vaksinasi COVID-19 dari individu yang bersangkutan," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Jair Bolsonaro. REUTERS/Evelyn Hockstein
"Akibatnya, individu dapat mengeluarkan sertifikat vaksinasi dan menggunakannya untuk menghindari pembatasan kesehatan yang diberlakukan oleh otoritas di Brasil dan Amerika Serikat."
Bolsonaro meninggalkan Brasil ke Amerika Serikat pada Desember, setelah kalah dalam upaya pemilihannya dari sayap kiri veteran Luiz Inacio Lula da Silva - pemilihan yang sangat memecah belah di Brasil.
Bolsonaro, yang menentang nasihat ahli dalam menangani pandemi dan bercanda bahwa vaksin dapat "mengubah Anda menjadi buaya", tetap berada di Orlando, Florida hingga 30 Maret, ketika dia kembali ke Brasil.
AS mewajibkan pelancong udara internasional untuk menunjukkan bukti vaksinasi terhadap COVID-19, persyaratan yang diumumkan Gedung Putih pada Senin akan berakhir pada 11 Mei.
Sementara itu, satu hari sebelum penggerebekan dilangsungkan, pihak kepolisian menyebut bahwa mereka telah mengirim 16 surat perintah penggeledehan dan penyitaan, serta enam surat perintah penangkapan preventif di Brasilia dan Rio de Janeiro sebagai bagian dari operasi.
REUTERS | FRANCE24