Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Potret Dalam Siaga

Ancaman komunis menghantui korea selatan. kesiagaan larangan kritik thd presiden dianggap tidak demokratis. kcia mencari dukungan amerika dengan menyuap. gerakan sae-maul untuk pembangunan pedesaan. (ln)

18 Desember 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAGI Korea Selatan, apa yang dinamakan "subversi komunis" adalah suatu yang diharap merupakan bagian sehari-hari dalam hidup. Perbatasan dengan Korea Utara hanya 45 km dari Seoul. Dan di seberang sana musuh itu bukan sembarang musuh. Mereka punya angkatan bersenjata yang kuat, dasar idiologi kokoh dan motifasi yang cukup buat menyerang Selatan. Mereka pun mampu untuk mengadakan baik subversi maupun infiltrasi. Karena itu, di Korea Selatan kesadaran akan kestabilan, keamanan dan ketertiban sangatlah tinggi - kalau tidak dikatakan berlebihan. Salah satu kegandrungan akan stabilitas ini dipraktekkan dengan adanya bermacam-macam peraturan yang oleh banyak orang dianggap tidak demokratis. Antara lain ada undang-undang yang melarang kritik terbuka erhadap Presiden Park Chung Hee. Inilah yang antara lain mengakibatkan bekas Presiden Yun Poo Sun dan tokoh oposisi Kim Dae Yung harus meringkuk dalam penjara. Selain itu terkenal juga kegiatan Korean Central Intelligence Agency (KCIA) yang banyak dikritik sebagai "keliwat batas". Dalam melakukan tugasnya badan rahasia ini antara lain telah menekan warga Korea di Amcrika yang berani menentang Presiden Park. Diperkirakan dewasa ini KCIA mempekerjakan sampai 300.000 agen. Penduduk Korea Selatan dewasa ini berjumlah kira-kira 33,5 juta. Dihebohkan pula aknir-akhir ini bahwa KCIA telah menyuap beberapa anggota kongres Amerika, agar mereka tetap mempertahankan bantuan dan dukungan Amerika terhadap Korea Selatan. Oleh beberapa kalangan, usaha KCIA untuk mendekati dan menyuap sementara anggota kongres Amerika ini bukanlah merupakan hal yang luar biasa. KCIA hanya mempraktekkan apa-apa yang pernah dipelajari dari "mentor" mereka yang bermarkas di Langley, Washington D.C. CIA. Mereka membina kalangan yang dapat menguntungkan Seoul kalau perlu dengan cara suap, mensuplai wanita serta "tipu-tipu kotor" lainnya. Sae-maul Bantuan Amerika memang merupakan hal yang sangat utama bagi pemerintah Park. Hadirnya kekuatan militer Amerika telah memungkinkan Korea Selatan untuk lebih memperhatikan pembangunan ekonomi dan memperkecil anggaran pertahanannya. Tapi ini tidak berarti bahwa perhatian mereka terhadap bidang militer berkurang. Pada dasarnya Korea Selatan telah mempraktekkan doktrin yang di Indonesia disebut "hankamrata" dengan sebenarbenarnya. Pembangunan ekonomi pedesaan dilaksanakan dengan gerakan Sae-maul. Ini dimaksudkan tidak saja untuk meningkatkan pendapatan rakyat desa sehingga sejajar dengan penduduk kota, tetapi juga telah meningkatkan dayatahan rakyat terhadap subversi. Dalam gerakan Sae-maul, ketua dipilih oleh rakyat setempat secara demokratis. Demikian juga dalam memilih berbagai proyek desa. Rakyat memilih sendiri proyek-proyek desa yang mana saja yang sekiranya dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Pemerintah hanya membantu dalam hal penyediaan tenaga ahli dan bantuan keuangan. Salah satu tindakan yang dilakukan dalam gerakan Sae-maul adalah memperlebar dan memperkeras jalan-jalan desa dan membuatnya selurus mungkin. Alasannya: untuk memperlancar pengangkutan hasil-hasil desa ke kota. Tetapi di balik itu juga jelas bahwa dengan pembuatan jalan secara begini, kendaraan militer berat-berat dapat masuk pedalaman dengan mudah dan leluasa. Perbaikan pagar-pagar desa dan "rata-desa" mempersulit orang luar masuk ke desa tanpa diketahui. Di ujung jalan-jalan desa itu terdapat sebuah markas militer yang mengibarkan selain bendera Korea. bendera kesatuannya, juga mengibarkan bendera Sae-maul yang bergambar tiga helai daun di dasar hijau. Ini mungkin untuk menunjukkan bahwa satuan militer tersebut juga merupakan sebagian dari desa Sae-maul itu. Terbatas Pembuatan jalan-jalan besar di luar kota memang sangat intensif dilakukan di Korea. Di beberapa tempat terutama di utara kota Seoul, para pelancong tidak diperbolehkan memotret pembuatan jalan-jalan itu. Peraturan itu dapat dilaksanakan dengan ketat. karena banyaknya polisi rahasia yang mengawasi. Di beberapa tempat di luar kota jalan-jalan itu dibuat dari beton. sangat lebar dan jalur tengahnya hanya ditandai dengan cat kuning. Diduga ini tidak hanya sekedar jalan raya biasa. Tetapi juga merupakan landasan darurat pesawat terbang bila perang pecah. Bila kehidupan desa ditingkatkan, kehidupan kota sebaliknya ditekan. Kehidupan yang konsumtif dibatasi dengan pembatasan barang-barang impor dan barang mewah. Ukuran lemari es dan televisi yang dijual dibatasi. Bahkan kwalitas beras untuk rakyat pun dibatasi. Ini tentu saja menimbulkan pasar gelap. Tetapi dengan banyaknya polisi rahasia dan KCIA, kegiatan pasar gelap ini sangat terbatas dan pada umumnya hanya melayani orang orang asing. Kehidupan malam dibatasi. Jam malam berlaku dari jam 4.00 hingga jam 04.00. Polisi militer sangat ketat beroperasi sehingga kehadiran tentara AS tidak terasa di kota-kota, dan tidak banyak menimbulkan friksi. Tidak adanya "wiper" pada jip tentara misalnya sudah merupakan pelanggaran yang harus ditindak. Dan tentara di Korea memang tidak dapat berlagak lebih dari rakyat biasa, karena setiap pemuda yang berumur 17 tahun ke atas. dikenakan wajib milisi. Merka harus dinas aktif di militer selama tiga tahun, dan sesudah itu masih harus hadir dalam latihan militer selama sebulan untuk setiap tahunnya. Sehingga tidak akan mengherankan bila kita membuat pendorong gerobak sayur di dalam kota Seoul yang mengenakan pakaian loreng militer tanpa tanda-tanda. Latihan militer juga dikenakan pada seluruh siswa sekolah menengah, yang diadakan dua kali dalam seminggu. Pada hari itu mereka juga mengenakan pakaian seragam loreng. Sebaliknya, dalam gerakan Sae-maul tentara juga diikutkan untuk membantu pengangkutan hasil produksi desa serta menjaga keamanannya, terutama untuk desa-desa di dekat perbatasan. Kendaraan militer dipergunakan untuk mengangkut hasil bumi dari desa itu sampai ke pos di mana kendaraan umum boleh masuk. Tanpa dikenakan biaya khusus, dan bukan pula hal yang sebaliknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus