Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Kisah penangkapan dua menteri ...

Setelah ke-2 menteri, datuk abdullah ahmad dan abdullah majid ditahan, keributan umno menjadi reda. kedua menteri tdb sahabat karib abdul samad ismail yang terlibat dalam united front komunis.

18 Desember 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RIBUT yang melanda partai UMNO, partai Melayu yang terkuat dalam Barisan nasional sekarang, menjadi reda setelah dua orang timbalan (wakil) menteri kabinet Hussein Onn ditahan di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri. Kedua menteri tersebut ialah Datuk Abdullah Ahmad, timbalan menteri dalam Departemen Sains, Teknologi dan Alam Sekitar (environment) dan Abdullah Majid, timbalan menteri dalam Departemen Buruh dan Tenaga Rakyat. Kedua tokoh ini menjadi sasaran kritik dari anggota-anggota UMNO dalam persidangan agung UMNO Juni yang lalu kerana dianggap taktik politik mereka itu memecah belahkan solidaritas kepimpinan Melayu dalam UMNO. Bilamana Abdul Samad Ismail bekas pengarang urusan (managing editor) The New Straits Times, ditangkap di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri pada 2 Juni kerana kegiatan komunisnya kampanye untuk mencari infiltran-infiltran komunis dalam tubuh UMNO semakin kencang. Samad Ismail dalam pengakuannya di talivisi Malaysia pada 2 September yang lalu berkata bahwa ia telah berjaya mempengaruhi beberapa tokoh UMNO dari generasi muda untuk menjadi talibarutnya. Akibat pendedahan Abdul Samad Ismail alias Zainal (nama komunisnya) itu UMNO menjadi geger. Kedua tokoh menteri yang ditahan kerana disyakki terlibat dalam 'United Front' komunis uni adalah sahabat karib Abdul Samad Ismail. Perdana Menteri Malaysia yang lalu, allahyarham Tun Abdul Razak, telah melantik mereka duduk dalam dua komiti panel kesusastraan yang penting. Abdul Samad Ismail dan Datuk Abdullah menjadi ahli panel Hadiah Sastra dan Abdullah Majid pula menjadi sekretaris Panel Penasihat Sastra yang bertanggungjawab pada Perdana Menteri Malaysia. Ada banyak persamaan dalam latarbelakang ketiga tokoh ini. Ketiga-tiganya pernah menjadi wartawan tapi yang paling menonjol sekali ialah Abdul Samad Ismail. Samad Ismail dan Abdullah Majid pernah ditahan oleh kerajaan British di Singapura pada awal tahun 50-an kerana terlibat dalam kegiatan pro-komunis. Ketiga-tiganya menjadi tokoh yang terkemuka setelah Tun Abdul Razak menjadi Perdana Menteri Malaysia, dan menurut pengakuan Samad, ia pernah diminta untuk merancangkan strategi pemilihan umum pada tahun 1974 yang lalu. Dan kisah mereka menjadi lebih geger bila ketiga-tiga sekali ditahan dibawah Akta Keselamatan Dalam Negeri. Dalam sejarah politik Malaysia tidak pernah seorang menteri ditahan kerana dianggap berbahaya dari segi keselamatan negara. Malaysia sendiri tidak mengakui Partai Komunis Malaya. Justru itu komunisme hanya bisa meluaskan pengaruhnya melalui infiltrasi lewat partai-partai politik, organisasi-organisasi massa, organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa dan sebagainya. Untuk membuktikan bahwa komunis sudah menyerap masuk ke dalam partai-partai politik pihak pemerintah telah menahan empat orang tokoh politik yang lain bersama dengan dua bekas menteri tersebut. Mereka terdiri dari Kassim Ahmad, Ketua Partai Sosialis Rakyat Malaya yang juga terkenal sebagai seorang penyaer Chan-Ken Sin, bekas ketua pengarang koran Cina, Sirl Chew Jit Pao, sewaktu ditahan menjadi ketua sekretaris eksekutif Malaysian Chinese Association, partai komponen dalam Barisan Nasional dan dua orang dari partai oposisi Cina, Demokratic Action Party yaitu Chan Kok Kit dan Chian Heng Kai, seorang anggota parlemen dari Batu Gajah, Perak. Sungguhpun enam orang tokoh partai politik sudah ditahan namun pemerhati-pemerhati politik berpendapat ada lagi tokoh-tokoh politik yang akan ditahan. Ada beberapa nama dalam senarai Pemuda UMNO yang dianggap sebagai talibarut komunis masih belum diamankan lagi. Ada semacam 'look and see' di kalangan UMNO untuk melihat sejauh manakah Perdana Menteri Datuk Hussein Onn akan bertindak terhadap anasir-anasir komunis dan pro-komunis tersebut. Setakat ini pihak Pemuda UMNO yang menjadi 'pressure group' yang terpenting dalam politik nasional sudah pun memberi pujian kepada Datuk Hussein dan Tan Sri Ghazali Shafie. Menteri Dalam Negeri. karena mengambil sikap tegas terhadap tokoh-tokoh yang disyakki terlibat dalam kegiatan komunis. Sokongan yang penuh dari Pemuda UMNO sangat-sangat diperlukan oleh Perdana Menteri dan Tan Sri Ghazali Shafie untuk memperteguhkan lagi kedudukan politik mereka di mata UMNO. Sekarang sokongan yang dikehendakki sudah dapat. Yang penting apakah tindakan selanjutnya akan diambil terhadap tokoh-tokoh lain yang juga terlibat dalam gerakan subversif itu? Apakah hanya Datuk Abdullah Ahmad dan Abdullah Majid yang dianggap merbahaya dari keselamatan negara yang datang dari UMNO'? Apakah nama-nama yang termuat dalam 'black list' Pemuda UMNO yang telah dikirimkan pada Perdana Menteri Tun Rak dahulu tidak dianggap "membahayakan keselamatan negara"? Kita cuma menunggu sahaja tindakan selanjutnya. Bila saya bertanya pada Datuk Senu Abdul Rahman, sekretaris jenderal UMNO dan bekas dubes Malaysia ke Indonesia di zaman Sukarno dulu, beliau berkata, "Tunggu saja tindakan selanjutnya. Wait and see" Anggapan setengah golongan bahwa Datuk Hussein Onn "lemah" dari segi kepimpinan adalah meleset. Tengku Abdul Rahman yang menjadi Perdana Menteri Malaysia yang pertama merupakan PM Malaysia yang "happy go lucky " dan terkenal sebagai anti-komunis nomor wahid. Allahyarham Tun Abdul Razak lebih percaya pada golongan teknokrat dan menggelarkan kabinetnya sebagai "action-oriented cabinet" Datuk Hussein Onn yang dianggap "lembab" mempunyai "style" kepimpinannya yang tersendiri. Beliau menahan dua bekas menteri yang diasuh oleh Tun Razak, berasnya sendui, dan yang juga menjadi menteri dalam kabinetnya sendiri. Politik Malaysia semakin ribut jadinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus