Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pertahanan Prancis Sébastien Lecornu mengutuk sekuel terbaru Black Panther besutan Marvel, Wakanda Forever. Dalam salah satu adegan, film itu menggambarkan pasukan Prancis tertangkap saat mencoba mencuri sumber daya milik kerajaan fiksi Wakanda di Afrika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya sangat mengutuk representasi angkatan bersenjata kita yang palsu dan menipu ini," tulis Lecornu di Twitter pada Minggu, 12 Februari 2023. Dalam unggahannya, dia menanggapi klip dari film November yang diposting oleh seorang jurnalis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adegan tersebut menampilkan sekelompok tentara Prancis yang diikat, kemudian dibawa ke pertemuan PBB. Itu juga menimbulkan kesan mempermalukan duta besar Paris untuk badan dunia tersebut, setelah mereka tertangkap dalam misi rahasia ke pangkalan Wakandan di Mali.
"Tentara bayaran jahat Prancis yang beroperasi di Mali berpakaian seperti tentara dari Operasi Barkhane,” kata wartawan Jean Bexon, yang memposting klip Black Panther merujuk ke sebuah misi militer di kehidupan nyata.
Prancis sangat sensitif terhadap citranya di Afrika Barat setelah junta militer di Mali dan Burkina Faso menuntut kepergian pasukan Prancis. Tentara dari Paris dikerahkan ke wilayah Sahel sejak 2013 untuk memerangi jihadis.
"Saya memikirkan dan menghormati 58 tentara Prancis yang tewas membela Mali, atas permintaannya, di hadapan kelompok teroris Islam," tulis Lecornu.
Kementerian pertahanan mengatakan bahwa Prancis tidak menyerukan penarikan atau penyensoran sebuah karya seni. "Tetapi tidak boleh ada revisionisme yang diizinkan tentang tindakan Prancis baru-baru ini di Mali: kami campur tangan atas permintaan mereka untuk melawan kelompok teroris bersenjata, jauh dari kisah yang diceritakan dalam film, yaitu tentara Prancis datang untuk menjarah sumber daya alam," ujarnya.
Orang-orang yang dekat dengan Lecornu mengatakan sang menteri marah melihat film itu dirilis. Penyebabnya, Rusia tampaknya membuat kemajuan dalam mengubah populasi Afrika Barat melawan Prancis dan penempatan militernya.
Mali meminta kelompok tentara bayaran Wagner Rusia untuk memperkuat pasukannya begitu pasukan Prancis pergi – meskipun junta terus menolak mempekerjakan para pejuang. Spekulasi lain muncul, Burkina mungkin mengikutinya.
FRANCE 24
Pilihan Editor: Aksi Protes di Seluruh Prancis Uji Pemerintah Soal Reformasi Pensiun