Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Presiden Fernando de la Rua Mundur

23 Desember 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Argentina, Fernando de la Rua, akhirnya menyatakan turun dari kursi kepresidenan pada Kamis pekan lalu, setelah diguncang serangkaian aksi unjuk rasa. Setidaknya sudah ada dua Presiden Argentina yang melakukan hal yang sama, yakni Isabel Peron, janda politisi legendaris Juan Peron, yang tersingkir lewat kudeta militer pada 1976, dan Raul Alfonsin, 30 tahun setelah Isabel Peron. De la Rua, 64 tahun, terpaksa meninggalkan "Istana Merah Jambu" setelah terjadi kerusuhan yang mengambil korban 24 jiwa sebagai buntut gelombang protes menuntut pengunduran dirinya selama empat hari. Aksi demo terpusat di Plaza de Mayo, persis di depan istana kepresidenan di Ibu Kota Buenos Aires. "Saya percaya keputusan ini akan memberi ketenteraman pada negeri ini," kata De la Rua dalam pesan tertulisnya. Ia adalah salah satu presiden terpilih yang paling tidak populer. Pemberlakuan keadaan darurat selama 30 hari pada Rabu pekan lalu tak berhasil membubarkan aksi demonstrasi itu. Krisis ekonomi Argentina selama empat tahun belakangan ini telah menghancurkan sendi ekonomi. Pengangguran mencapai 18,3 persen, disusul pemotongan gaji yang semena-mena, kenaikan pajak, dan peraturan yang sangat ketat untuk membatasi penarikan uang tunai dari bank. Situasi semakin runyam dengan beban utang US$ 132 miliar dan kegagalan De la Rua mencairkan utang baru dari IMF sebesar US$ 1,264 miliar. Akibatnya, setiap hari ada 2.000 orang yang jatuh di bawah garis kemiskinan, anak-anak dan kaum pensiunan jadi kelaparan. Padahal Argentina terkenal sebagai penghasil daging sapi dan gandum. Kekacauan ekonomi inilah yang membuat rakyat Argentina meledak. "Masyarakat turun ke jalan untuk melawan sistem yang tak berguna. Sekarang, saat Natal, rakyat tak memiliki apa pun untuk dimakan," kata Guillermo Salguero, seorang pengacara. Partai oposisi Peronis tak melepas kesempatan. "Presiden memang harus diganti, atau kami yang harus mengganti presiden," kata Eduardo Duhalde, pemimpin Partai Peronis, yang mendominasi Kongres. Partai Peronis menjagokan Gubernur Provinsi Adrean Adolfo Rodriguez Saa sebagai pengganti De la Rua hingga pemilu pada Maret mendatang. Raihul Fadjri (Reuters, AP, BBC, AAP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus