Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Beirut – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengunjungi jalanan rusak di Lebanon pasca ledakan di Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekelompok warga yang menyaksikan ini berteriak agar pemerintahan diganti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Publik menyalahkan politikus korup, yang menurut mereka membawa Lebanon ke jurang bencana.
“Saya melihat emosi di wajah Anda, kesedihan, kepahitan. Itu sebabnya saya ada di sini,” kata Macron kepada sekelompok warga di jalan sambil menyalami mereka seperti dilansir Reuters pada Kamis, 6 Agustus 2020.
Ledakan di salah satu gudang di pelabuhan dekat Beirut Pusat itu menewaskan 145 orang dan melukai sekitar 5 ribu warga.
Banyak bangunan dan gedung yang mengalami rusak ringan hingga berat akibat ledakan dari gudang yang menyimpan amonium nitrat sebanyak sekitar 2.750 ton.
Macron, yang tiba dan memakai masker wajah hitam, berjanji memberikan bantuan medis lebih banyak.
Sekelompok warga yang melihatnya berteriak ‘revolusi’ dan ‘rakyat ingin rezim pemerintah jatuh’.
Soal ini, Macron mengatakan,”Hal yang perlu berubah juga adalah politik. Ledakan ini seharusnya menjadi awal dari era baru,” kata Macron, yang merupakan pemimpin pertama asing yang datang ke Lebanon pasca ledakan di Beirut itu.