Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Perdana Menteri Lebanon Sarankan Gubernur Bank Sentral Tak Mundur

Gubernur Bank Sentral Lebonon disarankan tidak tetap berada dalam jabatannya kendati sedang dalam penyelidikan atas dugaan penggelapan.

28 Desember 2021 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perdana Menteri Lebanon yang ditunjuk, Najib Mikati, berbicara setelah bertemu dengan Presiden Libanon Michel Aoun, di istana kepresidenan di Baabda, Lebanon, 16 Agustus 2021. [Dalati Nohra/Handout via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Selasa, 28 Desember 2021, menyarangkan agar Gubernur Bank Sentral Lebanon Riad Salameh tetap menjabat walau pun sedang dalam penyelidikan terhadapnya, di dalam maupun luar negeri atas dugaan penggelapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Seseorang tidak mengubah perwiranya saat perang berlangsung,” kata Mikati, mengacu pada permasalahan yang melilit Salameh. Mikati meyakinkan dia menunggu hasil investigasi.

 

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menghadiri konferensi pers pada sesi pembukaan Konferensi Donor Suriah di Bayan Palace Liberation Hall di Kuwait City, 15 Januari 2014. [REUTERS/Stephanie McGehee]

Salameh telah menegaskan dia tidak melakukan kesalahan atau mengambil satu sen pun dana publik.

 

Sedangkan Perdana Menteri Mikati menyerukan agar dilakukan sebuah dialog nasional soal kebijakan luar negeri dan upaya meningkatkan hubungan Lebanon dengan negara-negara Arab.

 

Pemerintahan Mikati fokus pada upaya menghidupkan kembali perundingan dengan IMF agar masuk bantuan asing, yang sedang dibutuhkan Lebanon. Pemerintahan Mikati belum melakukan dialog sejak 12 Oktober 2021 karena sengketa upaya pembuktian atas musibah ledakan mematikan di pelabuhan Beirut pada tahun lalu.

 

Mikati mengatakan dia bertanggung jawab atas kegagalan pemerintah dan dia tidak akan menyerukan rapat yang hanya akan mengarah pada pembubaran pemerintah serta membuat masalah menjadi lebih rumit.           

 

Sumber: Reuters

 

   

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus