Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Profil Bhutan, Negara dengan Kekuatan Militer Paling Lemah di Dunia

Bhutan hanya memiliki angkatan senjata yang terdiri 8 ribu orang tentara dan tak memiliki personel cadangan dan paramiliter untuk berperang.

12 Agustus 2023 | 12.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kekuatan militer merupakan sektor vital bagi sebuah negara untuk menjaga kedaulatannya. Namun, ada juga negara yang tidak bergeming dan tetap mempertahankan negaranya hidup tanpa kekuatan militer, yang kemudian menyandang reputasi militer terlemah di dunia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satunya adalah Bhutan. Bhutan merupakan negara kerajaan yang berada di dataran Asia Selatan. Negara yang terletak di antara Cina dan India ini hanya memiliki angkatan senjata yang terdiri 8 ribu orang tentara. Mereka terbagi menjadi Tentara Kerajaan Bhutan, Pengawal Kerajaan, dan Polisi Kerajaan Bhutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kekuatan negara ini dilengkapi dua helikopter dan 27 kendaraan lapis baja. Namun, tidak memiliki personel cadangan dan paramiliter untuk berperang. Hal ini membuat Bhutan menjadi negara dengan kekuatan militer paling lemah di dunia.

Lalu, seperti apa profil Bhutan?

Profil negara Bhutan

Bhutan adalah sebuah negara di kawasan Asia Selatan - Tengah yang terletak di wilayah pegunungan Himalaya di antara India dan Tibet. Lokasinya yang terhimpit ini membuat hanya sedikit orang yang memiliki pengetahuan tentang negara kecil ini.

Menurut laporan dari situs asiahighlights, wilayahnya memiliki luas sekitar 38.394 km persegi, menjadikan Bhutan lebih kecil daripada negara Swiss, tampak seperti permata kecil yang dikelilingi oleh rangkaian pegunungan Himalaya. Negara ini berbatasan dengan Tibet di bagian utaranya dan memiliki koneksi dengan negara bagian Assam, Arunachal Pradesh, serta Sikkim di India.

Letak Geografis

Bhutan dikenal sebagai negara dataran tinggi yang kaya akan budaya pegunungan, termasuk keberadaan Gunung Gangkhar Puensum yang terkenal. Berdiri tegak dengan ketinggian melebihi 7.500 m, Gangkhar Puensum merupakan puncak tertinggi di Bhutan dan diakui sebagai gunung paling tinggi yang belum pernah berhasil didaki di seluruh dunia.

Terbagi menjadi 20 distrik atau dzongkhag, masing-masing dengan struktur administrasi dan sistem peradilan sendiri, semuanya berhubungan langsung dengan pemerintah pusat yang berpusat di Thimphu - ibu kota Bhutan. Terletak di bagian barat tengah Bhutan, Thimphu bukan hanya ibu kota, tetapi juga kota terbesar, menonjol sebagai pusat yang modern dengan fasilitas seperti kafe internet, beragam restoran, bar, dan kehidupan malam yang berkesan.

Budaya Bhutan 

Sebagai pusat ibu kota yang masih berhasil mempertahankan jati diri Bhutan melalui berbagai atraksi budaya dan arsitektur tradisionalnya, contohnya Buddha Dordenma - sebuah monumen religius yang mengesankan, menyambut siapa pun yang memasuki kota Thimphu. Tambahan pula, Motithang di bagian barat laut Thimphu memiliki peran yang signifikan dalam usaha pelestarian satwa liar Himalaya yang terancam punah, seperti takin dan panda merah.

Tiga kelompok etnis utama di Bhutan, yang disebutkan dalam laman britannica - yaitu Bhutia, Nepali, dan Sharchop - membawa keanekaragaman budaya dan gaya hidup mereka. Di rumah Bhutia, keluarga umumnya menyediakan ruang kecil sebagai kuil Buddha di salah satu sudutnya.

Sharchop memiliki hubungan erat dengan Bhutia karena keduanya berbagi agama yang sama, yakni Buddhisme Tibet, walaupun di kalangan Sharchop terdapat unsur-unsur kuat dari agama Bon pra-Buddha yang lebih kuno. Berbeda dengan komunitas orang Nepal di Bhutan, sebagian besar dari mereka beragama Hindu dan menjalin ikatan kasta serta hubungan keluarga dengan Nepal dan India.

KHUMAR MAHENDRA | BALQIS PRIMASARI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus