Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Profil Ebrahim Raisi, presiden Iran yang dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter

20 Mei 2024 | 15.41 WIB

Presiden Ebrahim Raisi setelah menghadiri pertemuan Business to Business Iran-Indonesia di Kempinski Hotel, Jakarta, Rabu, 24 Meo 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Perbesar
Presiden Ebrahim Raisi setelah menghadiri pertemuan Business to Business Iran-Indonesia di Kempinski Hotel, Jakarta, Rabu, 24 Meo 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Minggu, 19 Mei 2024. Hal ini seperti dilaporkan oleh media pemerintah Iran melalui media sosial X atau Twitter pada Senin, 20 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Tidak ada tanda-tanda orang masih hidup dalam pencarian Presiden Raisi setelah jatuhnya helikopter hari Minggu,” kata saluran televisi Iran Press TV di media sosial X.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) Pirhossein Kolivand mengatakan kepada televisi pemerintah telah melihat puing-puing helikopter yang mengangkut Raisi dan delegasinya. Namun, kondisi yang tidak baik membuat tidak ada tanda-tanda kehidupan di lokasi tersebut.

“Kami dapat melihat puing-puingnya dan situasinya tidak bagus. Dengan ditemukannya lokasi jatuhnya helikopter, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi di antara penumpang helikopter,” kata Pirhossein Kolivand.

Melansir Reuters, Wakil Presiden Iran untuk urusan Eksekutif Mohsen Mansouri mengatakan, kecelakaan itu terjadi ketika Raisi dan rombongan kembali dari wilayah Khoda Afarin di provinsi Azerbaijan Timur di barat laut Iran, setelah meresmikan bendungan di perbatasan bersama dengan Republik Azerbaijan.

Kecelakaan tersebut terjadi saat helikopter melintasi area pegunungan yang berkabut tebal.

Sebelumnya, pemerintah Iran mengumumkan bahwa helikopter yang membawa Raisi dan delegasinya mengalami pendaratan darurat di Azerbaijan Timur. Dalam rombongan helikopter tersebut, Raisi bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan pemimpin salat Jumat di Tabriz, Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem.

Lantas, siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.


Profil Ebrahim Raisi

Seyyed Ebrahim Raisi atau yang lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi adalah seorang ulama, jaksa, dan politikus Iran yang pernah menjabat sebagai kepala peradilan Iran pada 2019-2021. Pria kelahiran 14 Desember 1960 di Masyhad, Iran ini kemudian menjadi presiden negara tersebut pada periode 2021-2024.

Melansir dari themuslim500.com, Ebrahim Raisi dikenal sebagai seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran, serta ahli hukum Muslim. Dia lahir dan besar dari keluarga ulama. Ayahnya bernama Seyed Haji Rais Al-Sadati dan Seyedeh Esmat Khodadad Hosseini.

Mengutip Britannica, sejak awal Raisi mendedikasikan kariernya untuk menegakkan rezim yang baru lahir guna melawan oposisi internal. Dia memulai dengan menjalani pelatihan administrasi dan bergabung dengan kantor kejaksaan di Masjed Soleyman di barat daya Iran. 

Enam tahun kemudian, dia diangkat sebagai jaksa di berbagai yurisdiksi, termasuk kota Karaj, kota Hamadan, dan provinsi Hamadan. Lalu pada 1985, dia menjadi wakil jaksa di ibu kota Iran, Tehran. 

Masih di tempat yang sama, butuh waktu empat tahun untuk Raisi agar dapat promosi ke posisi Jaksa, sebelum diangkat pada 1989. Setelah itu, dia sempat menjabat sebagai Kepala Organisasi Inspeksi Umum periode 1989-2004.

Ebrahim Raisi pernah tercatat sebagai anggota dari Partai Republik Islam sampai 1987. Saat ini, Raisi merupakan anggota dari Combatant Clergy Association. 

Pada Februari 2017, Ebrahim Raisi diusung sebagai calon presiden oleh Popular Front of Islamic Revolution Forces (JAMNA). Baru pada April 2017, dia mengumumkan secara resmi pencalonannya sebagai calon presiden Iran. 

Sebelum terpilih menjadi Presiden Iran 2021, Ebrahim Raisi pernah menjabat di sejumlah posisi penting dalam sistem peradilan Iran.

Mulai dari Wakil Ketua Mahkamah Agung (2004-2014), Jaksa Agung (2014-2016), dan Ketua Mahkamah Agung (2019-2021). Selain itu, Ebrahim Raisi merupakan Kustodian dan Ketua Astan Quds Razavi sejak 2016-2019.

Sebagai hakim agung Iran, Raisi mendapat dukungan luas dari para politisi faksi konservatif dan garis keras. Dia juga mendapat sokongan kuat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Tak hanya itu, mertuanya merupakan Ahmad Alamolhoda, pemimpin sholat Jum’at Masyhad dan Imam Besar dari kuil Imam Reza. 

Fouad Izadi, seorang profesor studi dunia di Universitas Teheran, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kematian Raisi “saat menjalankan tugas” adalah “kejutan bagi bangsa”.

Fakta bahwa dia sedang bepergian pada saat kematiannya merupakan representasi dari komitmennya untuk menjadi presiden yang “terlibat langsung”, kata Izadi.

Ia mencatat, dalam tiga tahun, Raisi telah mengunjungi seluruh provinsi di Iran setidaknya dua kali dan beberapa provinsi sembilan kali.

“Kami memiliki presiden di Iran yang sebagian besar duduk di kantor mereka; Presiden Raisi berbeda dan saya pikir itulah salah satu alasan masyarakat akan mengingatnya,” katanya.

RADEN PUTRI | BRITANNICA | TEMPO.CO | ALJAZEERA | REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus