Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk telah mengakhiri pencarian CEO Twitter yang baru. Pada Jumat lalu, 13 Mei 2023, Elon Musk mengumumkan Linda Yaccarino sebagai kepala perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Linda Yaccarino adalah seorang eksekutif periklanan berpengalaman. Bergabungnya Yaccarino ke Twitter diprediksi bisa menenangkan pengiklan yang gelisah setelah berbulan-bulan perombakan drastis terhadap moderasi dan verifikasi konten Twitter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum didapuk menjadi CEO Twitter yang baru, Linda Yaccarino adalah ketua periklanan dan kemitraan global di NBCUniversal (NBCU), tempat dia bekerja selama lebih dari satu dekade. Dia mengelola tim global yang terdiri dari 2.000 orang yang menghasilkan lebih dari US$ 100 miliar penjualan iklan, menurut profil perusahaannya.
Yaccarino dan timnya berperan penting dalam peluncuran Peacock—platform streaming yang didukung iklan NBCU. Ia telah menggunakan cara baru untuk mengukur kinerja periklanan, serta menjalin kemitraan dengan Apple News, Buzzfeed, YouTube, Snapchat, dan Twitter.
Menurut profil LinkedIn-nya, Yaccarino juga terlibat dengan Forum Ekonomi Dunia, WEF, di mana dia memimpin satuan tugas organisasi dan duduk di komite pengarah industri media, hiburan dan budaya.
Linda Yaccarino juga bermitra dengan pemerintah dalam beberapa kesempatan. Ia membantu mempromosikan gaya hidup sehat sebagai anggota Dewan Presiden untuk Olahraga Kebugaran dan Gizi, ditunjuk oleh mantan Presiden Donald Trump. Ia bekerja dengan lembaga pemerintah, Gedung Putih dan Paus Francis untuk menghasilkan kampanye vaksinasi Covid-19 dalam perannya sebagai ketua grup periklanan nirlaba Dewan Iklan.
Masuknya Linda Yaccarino ke Twitter, meredakan gejolak di perusahaan media sosial ini usai diakusisi oleh Elon Musk senilai US$ 44 miliar pada Oktober 2022. Masa jabatan Elon Musk sebagai pimpinan Twitter, dapat digambarkan sebagai gejolak.
Musk mengambil alih jabatan kepala eksekutif segera setelah dia mengambil alih Elon Musk dan segera mulai memecat kepemimpinan senior, termasuk CEO Parag Agrawal. Elon Musk telah memangkas jumlah karyawan secara drastis, yang diperkirakan sekitar 80-90 persen dari level sebelumnya.
Elon Musk juga merombak moderasi konten untuk mendukung pendekatan yang lebih absolut terhadap kebebasan berbicara, sebuah langkah yang membuat kesal perusahaan, pengiklan, dan pengguna Twiter. Musk sering menggunakan jajak pendapat ketika membuat keputusan penting di awal masa jabatannya di Twitter. Pada Desember lalu, dalam jajak pendapat, Elon Musk diminta mundur dan dia mengatakan akan mencari penggantinya.
Kamis pekan lalu, Elon Musk pun mengumumkan akan mencari bos baru Twitter. Sehari kemudian, nama Linda Yaccarino didapuk menjadi pemimpin Twitter yang baru. "Saya sangat senang menyambut Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter yang baru!" kata Musk dalam tweet pada hari Jumat. "@LindaYacc akan fokus terutama pada operasi bisnis, sementara saya fokus pada desain produk & teknologi baru."
FORBES | REUTERS