Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin, mengumumkan telah merampungkan senjata nuklir terbaru, yang bisa menembak target pada jarak berapa pun di belahan dunia. Pengembangan sistem senjata nuklir ini untuk menangkis rudal buatan Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Reuters pada Kamis, 1 Maret 2018, Putin mengumumkan tentang sistem senjata nuklir terbaru dalam rapat tahunan dengan Dewan Federal di Moscow, disertai tayangan video simulasi peluncuran rudal nuklir terbaru, Sarmat Hipersonik ICBM yang diwarnai dengan tepuk tangan kagum anggota Dewan Federal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putin kemudian menegaskan, satu saja serangan nuklir pada sekutu-sekutu Rusia isama dengan serangan pada Rusia dan pihaknya segera mengambil langkah untuk merespons. Tidak disebutkan Putin secara rinci apakah sekutu khusus yang dimaksudnya adalah Suriah, namun komentarnya jelas menggertak Washington agar tidak menggunakan taktik perang senjata nuklir.
Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Trump dan Putin menyetujui sebuah pernyataan tentang Suriah, saat berbincang ketika sesi foto. REUTERS/Jorge Silva
Pernyataan Putin itu disambut skeptis oleh Washington. Pemerintah Amerika Serikat tidak percaya apakah pemerintah Rusia telah benar-benar menambahkan kecanggihan baru pada senjata-senjata nuklirnya melampaui Amerika Serikat, yang sudah terkenal dengan kekuatan militer dan agen-agen intelejennya.
“Kami telah mengamati Rusia cukup lama dan kabar ini tidak membuat kami kaget. Senjata – senjata nuklir yang dibicarakan ini sudah dikembangkan sejak lama,” kata juru bicara Pentagon, Dana White, Kamis, 1 Maret 2018.
Pemerintah Amerika Serikat menuduh Moskow kembali menciderai pakta perang dingin yang melarang penggunaan senjata nuklir, peluncuran rudal konvensional dan peluncuran misil dari atas kapal dengan radius 500 kilometer sampai 5.500 kilometer. Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders, mengatakan Presiden Putin telah mengkonfirmasi apa yang Amerika Serikat ketahui sejak lama dan selalu disangkal oleh Moskow.
Pemerintah Rusia sudah mengembangkan ketidakstabilan sistem senjata selama hampir 10 tahun, yang secara langsung menciderai kewajiban pada pakta-pakta yang sudah setujuinya sendiri.