Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Qatar Airways Hentikan Sementara Penerbangan Rute Iran dan Lebanon

Qatar Airways telah menangguhkan sementara rute penerbangan ke dua negara di kawasan, yakni Lebanon dan Iran

25 Oktober 2024 | 15.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pesawat Antonov An-12BP. flickr.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Qatar Airways pada Kamis, 24 Oktober 2024, telah menangguhkan sementara rute ke dua negara di kawasan, yakni Iran dan Lebanon. Qatar Airways meyakinkan penumpang bahwa penerbangan ke Yordania dan Irak akan terus beroperasi "selama siang hari."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terkait situasi terkini di kawasan Timur Tengah, Qatar Airways telah memberhentikan sementara penerbangan ke dan dari Iran serta Lebanon hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kami memantau situasi dengan saksama dan akan memberikan informasi terbaru jika diperlukan," demikian pengumuman maskapai itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penangguhan terjadi ketika ketegangan di kawasan tersebut meningkat hingga mendorong perusahaan-perusahaan penerbangan menilai kembali operasi mereka. Ketegangan di kawasan meningkat karena serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 42.800 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan 7 Oktober 2023.

Konflik telah menyebar ke Lebanon, yang seluruh wilayahnya juga mengalami gempuran mematikan dari Israel dalam perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok tersebut sejak pembantaian mulai berlangsung di Gaza.

Jumlah penumpang di bandara Bandara Internasional Rafik Hariri di Beirut menurun drastis sekitar 30 persen hingga 40 persen di tengah gelombang besar serangan udara Israel ke Lebanon. Menurut Abboud, beberapa maskapai besar menangguhkan penerbangan ke Lebanon, termasuk Swiss International Air Lines, Kuwait Airways, Transavia, Air France, Lufthansa, dan Saudi Airlines.

Maskapai penerbangan nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA), menambah penerbangan ekstra untuk mengakomodasi kesenjangan yang disebabkan oleh tidak adanya maskapai lain, ujarnya.

Pembatalan penerbangan terjadi di tengah agresi militer besar-besaran oleh Israel ke Lebanon. Israel menyerang target-target Hizbullah di Lebanon selatan. Sebagai gantinya, Hizbullah yang didukung Iran itu menyerang fasilitas-fasilitas militer di Israel utara sehingga meningkatkan kekhawatiran akan konflik besar-besaran setelah Lebanon menderita hari paling mematikan dalam beberapa dekade. 

Sumber: Anadolu 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus