Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Raksasa Bisnis AS dari Apple sampai Boeing dan SpaceX ke Vietnam, untuk Apa?

Vietnam, dengan populasi 100 juta orang, juga memiliki pasar konsumen yang berkembang pesat seiring tumbuhnya kelas menengah.

17 Maret 2023 | 16.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX, Netflix, dan Boeing adalah beberapa perusahaan yang bergabung dalam misi bisnis AS "terbesar yang pernah ada" ke Vietnam minggu depan untuk membahas peluang investasi dan penjualan di negara ASEAN yang sedang berkembang pesat itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih dari 50 perusahaan, termasuk perusahaan pertahanan, farmasi dan teknologi, akan berpartisipasi dalam misi yang diselenggarakan oleh Dewan Bisnis AS-ASEAN, sebuah badan industri, seperti dilaporkan Reuters, Jumat, 17 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Delegasi tersebut merupakan tanda meningkatnya minat di pusat manufaktur global, yang mendapat manfaat dari pemindahan dari China di tengah gesekan perdagangan China-AS.

Vietnam, dengan populasi 100 juta orang, juga memiliki pasar konsumen yang berkembang pesat seiring tumbuhnya kelas menengah.

“Ini adalah misi terbesar yang pernah ada di Vietnam,” kata Vu Tu Thanh, perwakilan Dewan Bisnis AS-ASEAN di negara tersebut, mencatat bahwa badan tersebut telah menyelenggarakan acara ini selama tiga dekade.

Raksasa streaming Netflix, yang berencana membuka kantor di Vietnam, adalah salah satu perusahaan dalam perjalanan tersebut.

Produsen kedirgantaraan Boeing, Lockheed Martin dan Bell akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan pengadaan pertahanan milik negara Vietnam, kata Thanh kepada Reuters, dan menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sekitar satu dekade, perusahaan keamanan telah memutuskan untuk bergabung dengan misi tahunan ke Vietnam.

Pada bulan Desember, perusahaan yang sama mengadakan pembicaraan dengan pejabat pemerintah Vietnam tentang kemungkinan penjualan helikopter dan drone, karena negara tersebut mencari pemasok baru dan konflik Ukraina membebani kemampuan Rusia, yang selama beberapa dekade menjadi mitra militer utama Vietnam.

“Helikopter adalah salah satu hal yang ingin dijual oleh perusahaan ke Vietnam,” kata Thanh, meskipun dia memperingatkan bahwa kesepakatan pertahanan membutuhkan waktu dan tidak ada terobosan segera yang diharapkan.

Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa diskusi dengan para pejabat akan fokus pada kemitraan yang berkembang dengan Vietnam dan cara untuk memperkuat kemampuan penerbangan dan pertahanan negara tersebut.

Mayoritas perusahaan yang bergabung dalam misi bisnis tersebut sudah memiliki bisnis atau manufaktur di Vietnam, termasuk Apple, Coca-Cola dan PepsiCo, kata Thanh.

Beberapa perusahaan juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi politik setelah gejolak baru-baru ini di negara yang dipimpin Partai Komunis itu, termasuk pengunduran diri presiden pada Januari, tambah Thanh.

Para peserta akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan politik dan peraturan Vietnam, termasuk dengan Perdana Menteri Pham Minh Chinh.

Thanh mengatakan beberapa perusahaan tertarik pada Vietnam sebagai pusat manufaktur dan memberikan layanan kepada konsumen yang semakin kaya pada saat pertumbuhan ekonomi mencapai lebih dari 8% tahun lalu.

Di antaranya adalah SpaceX, yang ingin menjual layanan internet satelitnya ke Vietnam dan negara-negara lain di kawasan itu, kata Thanh.  

Misi tersebut juga akan mencakup perusahaan semikonduktor, raksasa farmasi Pfizer  dan Johnson & Johnson, pembuat perangkat medis Abbott, perusahaan keuangan Visa dan Citibank, internet dan perusahaan cloud Meta serta Amazon Web Services.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus