Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBUAH bangunan yang terdiri atas tiga gedung dengan pagar setinggi lebih dari empat meter terlihat berdebu dan kusam. Cat gedung yang berwarna abu-abu sudah mulai menghitam. Bangunan di Xinhe, Daxing, pinggiran Beijing, ini merupakan kamp kerja paksa perempuan. Daxing memiliki beberapa kamp kerja paksa. Kamp di Xinhe ini tampak sudah lebih dari sepekan tak dihuni orang. "Kamp ini telah kosong sejak sebulan yang lalu, tapi kami masih di sini untuk menyelesaikan pekerjaan," kata seorang pejabat kamp kerja paksa seperti dikutip Telegraph, Kamis tiga pekan lalu.
Presiden Cina Xi Jinping dan Komite Partai Komunis Cina tiga pekan lalu mengumumkan cetak biru reformasi, dan penghapusan kamp kerja paksa termasuk satu di antaranya. Bidang lain yang menjadi sasaran dan akan diwujudkan adalah korupsi, kebijakan satu anak, tanah, pasar, finansial, dan sosial. Dia membentuk badan utama pelaksanaan reformasi. Lembaga ini akan memantau pelaksanaan reformasi itu.
Kamp kerja paksa dimulai sejak 1957 sebagai tempat pembuangan para pembangkang. Di kamp Xinhe, Falun Gong termasuk di antara penghuninya. Ini adalah kelompok aliran spiritual di Cina yang menerapkan cara meditasi yang disebut qigong. Meditasi ini mampu memberikan kesehatan kepada 200 juta pengikutnya. Dampaknya, jutaan yuan anggaran kesehatan terpangkas. Namun justru inilah yang menjadi alasan Falun Gong ditetapkan sebagai musuh nomor satu di Cina pada 1999.
Jiang Chengfen, penghuni kamp di Zizhong, Neijiang, kebingungan ketika dibebaskan tanpa pemberitahuan pada November lalu. Petani dari Sichuan berusia 40 tahun ini telah menghuni kamp itu satu tahun tiga bulan. "Mereka tidak bilang aku dibebaskan, hanya diminta turun karena suamiku datang menjenguk. Aku juga diminta berganti pakaian dan mendorongku keluar dari penjara," katanya.
Dia bercerita selama di kamp tidur di ruangan seluas 30 meter persegi dengan 12 dipan. Di pojok kamar ada satu unit meja kecil dan lemari untuk menyimpan alat mandi dan baju. Tak jauh dari kamp terdapat satu supermarket yang menjual barang-barang dengan harga dua kali lipat dibandingkan dengan jika membeli di luar.
Setiap hari penghuni kamp harus bangun pagi karena masuk kerja pukul 08.00. Tugas mereka merakit komponen untuk perusahaan televisi dan mobil di pabrik yang tak jauh dari kamp. Pemerintah mematok waktu kerja delapan jam dan enam hari seminggu. Ada 200 sipir yang mengawasi dan kelompok Du Jin, gangster yang direkrut polisi. "Kami hanya duduk mengerjakan tugas dan dilarang berbicara," ujarnya.
Istirahat hanya untuk makan siang. Menunya: sup yang terbuat dari ubi Cina dengan tulang ayam. Kadang-kadang labu tanpa garam, orak-arik telur, dan kubis. Sering Chengfen menemukan kotoran di makanan dan beras berbau aneh. "Hanya pada tahun baru Cina kami menikmati sosis dan ikan," katanya.
Penghuni kamp bisa menikmati hiburan dengan menonton televisi setelah pulang kerja. Sipir yang berhak menentukan salurannya. Acara yang boleh dilihat adalah sinetron. Penghuni dilarang menonton buletin berita. Jika bosan menyaksikan tayangan televisi, mereka bisa menulis atau menggambar.
Kondisi terburuk terjadi di Masanjia. Berbagai cara penyiksaan dipraktekkan di tempat ini. Misalnya penggunaan alat kejut listrik, juga penyiksaan fisik lainnya. Kamp Masanjia menjadi kondang setelah seorang perempuan dari Oregon, Amerika Serikat, menemukan sebuah testimoni dari pekerja kamp. Surat itu menyebutkan ribuan orang menjalani kekerasan saat dipekerjakan di kamp tersebut. "Kami bekerja setiap hari tanpa mengenal libur untuk istirahat. Jika tidak, mereka akan mengalami penyiksaan, pemukulan, dan hinaan," demikian salah satu testimoni penghuni kamp seperti dikutip dari Epoch Times.
Setelah reformasi, kamp rencananya akan beralih fungsi. Di Daxing, kamp kerja paksa Tiantanghe dirombak menjadi pusat rehabilitasi narkoba. Sementara itu, kamp kerja paksa Tuanhe telah menjadi blok penjara. "Sekarang dalam proses transisi," ucap seorang polisi di Tuanhe.
Selain penutupan kamp kerja paksa, bentuk reformasi lainnya yang menonjol adalah pencabutan kebijakan satu anak, yang telah berjalan selama tiga dekade. Kebijakan baru memungkinkan pasangan memiliki dua anak jika salah satu dari orang tua adalah anak tunggal. Aturan ini bertujuan mengontrol populasi Cina yang sudah mencapai 1,4 miliar orang-menjadikan Cina sebagai negara terpadat penduduknya di dunia.
Menurunnya jumlah usia produktif merupakan alasan kebijakan itu diambil. Provinsi yang kaya di timur Cina, Zhejiang, dipilih sebagai pelopor untuk menerapkan aturan itu, Jumat dua pekan lalu. Beijing, Provinsi Hubei, Cina tengah, dan wilayah selatan Guangxi akan menerapkan kebijakan itu pada awal Maret. "Pemerintah sedang menghitung jumlah pasangan subur untuk menghitung dampaknya sebelum kebijakan dilaksanakan di seluruh wilayah," kata Yang Wenzhuang, Direktur Komisi Keluarga Berencana dan Kesehatan Nasional.
Kebijakan yang paling berani adalah memberantas korupsi di level pejabat. Komisi Pengawasan Disiplin Partai Komunis Cina (CPC) menyatakan tak ada toleransi untuk korupsi. Lembaga ini telah mengeluarkan surat edaran yang meminta semua otoritas disiplin memantau pejabatnya. Apalagi liburan musim semi dan perayaan tahun Imlek digelar pekan ini. Biasanya para pejabat menerima gratifikasi dari rekanan dan pengusaha. "Pengawas harus lebih ketat," pernyataan surat edaran itu menegaskan.
Jinping telah menginstruksikan langkah penghematan, pembatasan jamuan makan, dan memberikan hadiah. Inspektur Disiplin di Provinsi Hebei Utara mengatakan akan mengirim inspektur ke kantor-kantor pemerintah, hotel, klub swasta, dan pusat belanja untuk mengendus korupsi saat tahun baru Imlek. Pada periode yang sama tahun lalu, banyak pejabat menghabiskan dana publik untuk berpesta dan menggelar jamuan makan, menerima atau mengirim hadiah uang tunai, serta berbelanja barang-barang mewah.
Huang Shuxian, Wakil Kepala Komisi Pengawasan Disiplin Partai Komunis, mengatakan telah menerima pengajuan 1,95 juta kasus dugaan korupsi dan mengusut 172.532 perkara. Dari ribuan perkara itu, 182.038 pejabat telah dijatuhi hukuman disipliner, dari yang paling ringan hingga pemecatan. Beberapa pejabat yang dihukum adalah Bo Xilai, politikus yang populer di Chonqing. Bo divonis penjara seumur hidup dengan dakwaan menerima suap dan terlibat pembunuhan pengusaha asal Inggris. "Semua pihak akan dilibatkan untuk mengawasi pejabat, termasuk publik," ujar Huang.
Pengamat politik Central Party School, universitas milik Partai Komunis, Xie Chuntao, mengatakan langkah yang diambil Xi Jinping sangat radikal. Ini merupakan reformasi terbesar setelah pemimpin Cina, Deng Xiaoping, melakukannya pada 1970-an dan awal 1980-an. Xiaoping telah membimbing Cina keluar dari ketertutupan dan perekonomian yang tersentralisasi. "Dia (Jinping) ingin mengulangi sejarah. Tapi butuh kerja sama dengan legislatif dan yudikatif," katanya.
Eko Ari Wibowo
Hasil Sidang Pleno Ke-18 Partai Komunis Cina
1. Reformasi kebijakan satu anak. Aturan pasangan perkotaan hanya boleh memiliki satu anak dimulai pada 1979. Pasangan di daerah pedesaan atau etnis minoritas diperbolehkan memiliki dua anak. Langkah ini diambil setelah ada disparitas gender dan usia produktif.
2. Kamp kerja paksa dihapus. Kamp kerja paksa dimulai pada 1957 untuk melatih narapidana memiliki keahlian setelah bebas dari penjara. Namun kritik tentang pelanggaran hak asasi manusia menjadi dasar pembubaran kamp ini.
3. Reformasi tanah. Reformasi tanah pedesaan untuk mengurangi warga miskin dan menghambat proses urbanisasi.
4. Reformasi pasar. Dibukanya pasar bebas. Sektor vital yang selama ini didominasi perusahaan milik negara dibuka untuk swasta.
5. Reformasi keuangan. Pasar keuangan akan dibebaskan. Tingkat suku bunga dan liberalisasi neraca modal akan dipercepat.
6. Reformasi kesejahteraan sosial. Memberikan jaminan kesejahteraan sosial kepada rumah tangga.
7. Memberantas korupsi. Setiap pelaku korupsi akan dihukum berat. Pemerintah meminta para pejabat berhemat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo