Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin pada Senin, 27 Januari 2025, mengkonfirmasi belum mendapat kabar dari Amerika Serikat perihal rencana rapat antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun begitu, Kremlin siap mengkoordinir pertemuan kedua kepala negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sejauh ini, kami belum mendapatkan sinyalemen dari kubu Amerika Serikat. Kami siap jika rapat akan dilakukan, namun tampaknya sejumlah waktu masih dibutuhkan,” kata Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya pada Jumat, 24 Januari 2025, Putin mengatakan dia dan Trump harus bertemu untuk membahas soal perang Ukraina dan harga energi. Dua isu itu menjadi sorotan Presiden Trump pada hari-hari pertamanya menjabat sebagai orang pertama di Amerika Serikat. Pada akhir pekan lalu, Trump juga mengutarakan keinginan untuk bertemu Putin karena dia pun ingin menghentikan perang Ukraina, yang disebutnya perang bodoh.
“Dari apa yang saya dengar, Putin ingin bertemu saya dan pertemuan itu harus terwujud secepatnya. Saya pun ingin bertemu secepatnya. Tentara terus terbunuh di medan tempur,” kata Trump.
Trump meyakinkan Amerika Serikat sedang berusaha mewujudkan penyelesaian damai. Namun dia tidak memberitahu lebih detail. Perang Ukraina meletup pada Februari 2022.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengungkap Presiden Trump akan memulai mengupayakan sebuah kesepakatan gencatan senjata dalam perang Ukraina. perang Ukraina akan menjadi prioritas bagi pemerintahan Trump dan segala upaya untuk mencapai gencatan senjata akan dimulai segera, namun waktu pastinya belum dikonfirmasi. Rubio hanya memastikan segala hal penting untuk dipertimbangkan sudah siap 'di atas meja' dan akan dirampungkan segera.
Rubio berkeras Ukraina dan Rusia harus mengakui 'sesuatu' sebagai bagian dari kesepakatan apapun. Namun Rubio tidak menjelaskan detail perihal ini. Dia hanya mengatakan negosiasi dalam isu ini, taruhannya tinggi sehingga jalan terbaik lewat diplomasi, ketimbang forum umum.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Donald Trump akan Jatuhkan Sanksi Kolombia karena Tolak Terima Deportasi Imigran dari Amerika Serikat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini