Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Umumkan Keadaan Darurat di Krimea usai Tumpahan Minyak di Laut Hitam

Rusia membersihkan pantai dan mengumumkan keadaan darurat di Krimea setelah insiden minyak tumpah di Laut Hitam.

6 Januari 2025 | 13.13 WIB

Relawan membersihkan tumpahan minyak di garis pantai setelah dua kapal tanker yang rusak akibat badai di Selat Kerch, di pemukiman Blagoveshchenskaya dekat resor Laut Hitam Anapa di wilayah Krasnodar, Rusia, 21 Desember 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Perbesar
Relawan membersihkan tumpahan minyak di garis pantai setelah dua kapal tanker yang rusak akibat badai di Selat Kerch, di pemukiman Blagoveshchenskaya dekat resor Laut Hitam Anapa di wilayah Krasnodar, Rusia, 21 Desember 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Rusia mengumumkan keadaan darurat regional di Krimea pada Sabtu, 4 Januari 2024. Pengumuman itu disampaikan saat para pekerja membersihkan berton-ton pasir dan tanah yang terkontaminasi di kedua sisi Selat Kerch setelah tumpahan minyak di Laut Hitam bulan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dilansir dari Reuters, Mikhail Razvozhaev, gubernur kota Sevastopol yang dilantik Rusia, mengatakan jejak baru polusi kecil memerlukan penanggulangan segera dan umumkan keadaan darurat di kota tersebut. Kondisi ini memberi otoritas lebih banyak kewenangan untuk mengambil keputusan cepat seperti memerintahkan warga untuk mengungsi dari rumah mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun Krimea direbut Rusia dari Ukraina pada tahun 2014. Aneksasi oleh Rusia tersebut belum diakui oleh sebagian besar negara lain. Sementara itu, Selat Kerch membentang antara Laut Hitam dan Laut Azov dan memisahkan Semenanjung Kerch di Krimea dari wilayah Krasnodar di Rusia.

Petugas penyelamat kini telah membersihkan lebih dari 86.000 metrik ton pasir dan tanah yang terkontaminasi, kata kementerian darurat pada hari Sabtu. Minyak bocor dari dua kapal tanker tua yang dilanda badai pada 15 Desember lalu Satu tenggelam dan yang lainnya kandas.

Lebih dari 10 ribu orang telah bekerja menyekop bahan bakar minyak yang kental dan berbau busuk dari pantai berpasir di sekitar Anapa, sebuah resor musim panas. Kelompok lingkungan melaporkan kematian lumba-lumba, ikan pesut, dan burung laut karena insiden itu.

Kementerian Tanggap Darurat mengatakan pada aplikasi pesan Telegram bahwa tanah yang tercemar minyak telah dikumpulkan di wilayah Kuban yang lebih luas di Rusia dan di Krimea. 

Kementerian tersebut menerbitkan rekaman video puluhan pekerja dengan pakaian pelindung memuat kantong tanah ke penggali dan yang lainnya menyekop tanah dari pasir dengan sekop.

Kementerian Transportasi Rusia mengatakan minggu ini para ahli telah menetapkan bahwa sekitar 2.400 metrik ton produk minyak telah tumpah ke laut, tumpahan yang lebih kecil dari yang dikhawatirkan sebelumnya.

Ketika bencana melanda, media pemerintah melaporkan bahwa kapal tanker yang tertimpa musibah, keduanya berusia lebih dari 50 tahun, membawa sekitar 9.200 metrik ton atau 62.000 barel produk minyak secara total.

Tumpahan tersebut melibatkan bahan bakar minyak berat mutu M100 yang membeku pada suhu 25 derajat Celsius. Dan, tidak seperti produk minyak lainnya, minyak ini tidak mengapung ke permukaan tetapi tenggelam ke dasar atau tetap tersuspensi di kolom air.

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus