Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sahabat para liberalis

Sejak enam bulan lalu sebuah jaringan televisi memasuki kawasan timur tengah dan afrika utara tanpa sensor.

21 Maret 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA yang tak kena sensor di Arab Saudi. Yakni jaringan televisi MBC atau Middle East Broadcasting Center milik Walid Ibrahim, ipar Raja Fahd, yang ditayangkan dari London. Tiap pukul 9 malam, dari Dhahran di pinggir Teluk Persia sampai Riyadh yang terletak di tengah gurun di pedalaman Arab Saudi, ribuan orang menyimak acara MBC, konon termasuk Raja Fahd. Keadaan yang sama juga terjadi di negara-negara dunia Arab lainnya. Diperkirakan 300 juta orang Arab, dari Maroko di Afrika Utara sampai Oman di Teluk Persia, telah membeli peralatan khusus untuk menangkap siaran MBC. Hasil survei yang dilakukan koran Kuwait Al Anbaa atas seribu penonton televisi Kuwait menyimpulkan, MBC ditonton oleh 77% pemirsa saat siaran berita. Inilah ide yang muncul dalam kepala Walid Ibrahim ketika ia jadi mahasiswa jurusan bisnis administrasi di Amerika Serikat. Yakni saat menonton program televisi Amerika yang kaya informasi dan kaya warna. "Masyarakat Arab berhak mengetahui situasi dunia secara benar," tutur Ibrahim. Dan kenapa ia memilih London sebagai stasiun MBC? "Dengan bermarkas di London, mudah bagi kami menepis upaya suatu negara Arab tertentu untuk mempengaruhi kami," katanya. Ibrahim tampaknya menyadari bila MBC ia dirikan di Saudi, misalnya, tangan sensor mau tak mau akan masuk ke dalamnya, meski ia ipar Raja Fahd. Lain pemerintah lain rakyatnya, kini justru makin banyak orang Arab yang berpaling dari program-program siaran pemerintah, yang banyak sensor dan menjemukan, beralih nonton MBC. Mungkin dari sinilah antara lain gagasan demokrasi masuk Saudi karena berita dan acara MBC tak kena sensor. Pada awalnya pemerintah Riyadh mengizinkan MBC menggunakan saluran reguler televisi pemerintah Arab Saudi. Tapi cuma berlangsung sebulan. Hak itu dicabut setelah kubu konservatif agama menolak siaran MBC karena antara lain para penyiar wanitanya (yang orang Arab) tak bercadar, adanya film-film roman Mesir dan, yang paling penting, siaran beritanya tak disensor. Walau tunduk pada kemauan kubu konservatif, Raja Fahd kabarnya tetap mendukung siaran MBC. Raja Saudi yang sedang memodernisasi negaranya secara bertahap ini menyatakan pujiannya secara terbuka pada siaran televisi Arab bergaya Barat ini. Ini semacam kemenangan bagi kubu Liberal Arab Saudi yang bersaing pengaruh dengan pihak konservatif. Tak mengherankan jika ada yang menyebut MBC sebagai "rekan terbaik kelompok Liberal Saudi". Memang kini baru Maroko satu-satunya negara Arab yang mengizinkan siaran MBC secara konvensional sehingga MBC bisa ditangkap tanpa alat-alat khusus. Konon, izin serupa bakal didapat MBC dari Yordania, Tunisia, dan Libanon dalam waktu dekat. Penonton MBC akan bertambah sekitar 100 juta. Sejauh ini, menurut Ibrahim (sang pemilik), MBC belum mendatangkan untung. Dana yang ia tanam sudah sekitar US$ 300 juta untuk memoles siaran-siaran MBCnya itu dan untuk menggaji sekitar 200 karyawan, kebanyakan reporter, redaktur, dan juru kamera. Tapi maklumlah, MBC baru berjalan sekitar enam bulan. Yang menarik, selain memiliki biro perwakilan di Washington dan kota-kota besar seluruh negara Arab, MBC juga membuka biro di Yerusalem. Inilah televisi Arab pertama yang membuka perwakilan di Israel. Para koresponden bangsa Palestina MBC di Israel kabarnya mendapat perlakuan baik dari orang-orang Israel. "Israel itu ada, dan kami harus berurusan dengan mereka," kata Ibrahim. FS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus