Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menyatakan bahwa penyelidik telah menyelesaikan konversi data dari CVR pesawat B737-800 Jeju Air menjadi rekaman suara. “CVR tersebut berisi hingga dua jam rekaman, dan kami telah mengamankan data dalam kapasitas maksimum." Pihak berwenang akan menganalisis rekaman suara tersebut dan menyusun transkrip percakapannya.
Pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Bangkok menuju Muan di Korea Selatan bagian barat daya dengan membawa 181 penumpang dan awak pesawat mengalami kecelakaan ketika mendarat darurat di Bandara Muan, pada 29 Desember 2024.
Sebanyak 179 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, dua korban selamat awak kabin yang duduk di ekor pesawat.
1. Mengurangi Penerbangan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maskapai penerbangan Korea Selatan Jeju Air memangkas hampir 1.880 penerbangan pada kuartal pertama 2025. Laporan Yonhap, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan operasional setelah kecelakaan Boeing 737-800.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam siaran persnya pada Rabu, 8 Juni 2025, maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan ini berencana mengurangi penerbangan yang terdiri atas 838 rute domestik dan 1.040 rute internasional selama musim dingin hingga Maret.
2. Rekaman
Dikutip dari CNA, pada Sabtu, 4 Januari 2024, penyidik yang menangani kecelakaan pesawat Jeju Air menjelaskan bahwa transkrip rekaman suara kokpit hampir selesai Rekaman tersebut menyimpan petunjuk mengenai saat-saat terakhir penerbangan Jeju Air 2216. Penemuan ini menjadi babak baru untuk mendalami penyebab kecelakaan terparah dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.
3. Kerja Sama dengan Amerika Serikat
Korea Selatan menggandeng produsen pesawat Boeing dari Amerika Serikat untuk bekerja sama. Mereka menyisir lokasi kecelakaan di Muan barat daya sejak bencana tersebut. Dikutip dari Antara, rencananya hasil rekaman yang selesai disusun akan dikirim ke Amerika Serikat setelah rampung untuk diidentifikasi.
4. Menghentikan Pencarian
Pada Minggu, 5 Januari 2025 pemerintah Korea Selatan mengumumkan menghentikan pencarian di lokasi, tepatnya di sekitar Bandara Muan. Pejabat terkait memberitahu jika proses pemulihan hampir selesai. Sehari sebelumnya berbagai pihak yang dikerahkan, yaitu pemadam kebakaran, kepolisian, dan tim forensik nasional menyelesaikan rangkaian pencarian. Ini termasuk di bagian belakang pesawat yang satu-satunya masih utuh.
5. Puing-Puing Pesawat Diangkat
Penyelidik Korea Selatan mulai mengangkat puing-puing pesawat Jeju Air yang jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan. Dengan menggunakan derek besar bagian-bagian badan pesawat yang hangus diangkat., termasuk yang tampak seperti mesin dan bagian ekor. "Hari ini, kami akan mengangkat bagian ekor pesawat," kata Na Won-ho, kepala investigasi kepolisian Jeolla Selatan.
Dewi Rina Cahyani, Savina Rizky Hamida, Sita Planasari turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Investigasi Pesawat Jatuh Jeju Air Ada Kemajuan