Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Fakta tentang Greenland, Pulau Terbesar di Dunia yang Diincar Trump

Greenland dikenal sebagai pulau yang sebagian besar permukaannya tertutup es dan memiliki keindahan alam yang menakjubkan.

9 Januari 2025 | 18.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Greenland merupakan salah satu tempat di dunia yang tidak memiliki jalan serta berpopulasi sedikit. Ketahui fakta menarik Greenland berikut ini. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Greenland menjadi topik pembicaraan yang hangat sejak Presiden Terpilih AS Donald Trump menyatakan niatnya untuk menguasai pulau es itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump mengatakan bahwa ia ingin menjadikan Greenland sebagai bagian dari Amerika Serikat dan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan kekuatan militer atau ekonomi untuk membuat Denmark menyerahkan pulau yang kaya akan mineral dan strategis tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Greenland adalah tempat yang luar biasa, dan rakyatnya akan sangat diuntungkan jika, dan ketika, itu menjadi bagian dari Negara kita," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social pada Senin, 6 Januari 2025, seperti dikutip Reuters.

Berikut profil Greenland yang ingin dijadikan bagian dari Amerika Serikat oleh Trump, seperti yang dipaparkan dalam situs Kementerian Luar Negeri Denmark.

Pulau Terbesar

Greenland secara resmi merupakan pulau terbesar di dunia yang bukan merupakan benua. Rumah bagi 56.000 orang, Greenland memiliki pemerintahan lokal yang luas, tetapi juga merupakan bagian dari Kerajaan Denmark.

Terlepas dari jarak antara Greenland dan Denmark - sekitar 3.532 km antara ibu kota mereka - Greenland telah dikaitkan dengan Denmark secara politis dan budaya selama satu milenium. Greenland merupakan koloni Denmark hingga 1953, ketika didefinisikan ulang sebagai distrik Denmark. Selain pemerintah daerahnya sendiri, Greenland memiliki dua perwakilan di Parlemen Denmark, Folketing.

Penduduk Greenland

Greenland memiliki sekitar 56.000 penduduk. Mereka sebagian besar tinggal di 20 persen wilayah negara yang tidak tertutup es dan salju.

Manusia pertama yang menginjakkan kaki di Greenland tiba sekitar 4.000-5.000 tahun yang lalu dari benua Amerika Utara melalui Kanada, setelah laut membeku di selat sempit di Thule di Greenland Utara. Tidak kurang dari enam budaya Inuit yang berbeda telah bermigrasi dalam gelombang yang berbeda.

Populasi Greenland saat ini adalah keturunan dari migrasi terakhir, yaitu budaya Thule, yang mulai berdatangan pada 1200-an Masehi. Pada saat yang sama, bangsa Norsemen yang dipimpin oleh Viking Norwegia, Erik the Red, menetap di Greenland Selatan. Populasi Norse menghilang sekitar tahun 1500 Masehi karena alasan yang tidak pernah sepenuhnya dijelaskan.

Karena iklim Arktik, penduduk Greenland sebagian besar tinggal di pesisir pantai di pemukiman dan kota. Secara historis, perikanan dan perburuan telah menjadi kunci untuk bertahan hidup karena musim panas yang pendek. Iklim dan geografi Greenland membuat pertanian hampir tidak mungkin dilakukan, kecuali di bagian paling selatan negara itu, di mana peternakan domba sangat populer.

Karena iklim Arktik, penduduk Greenland sebagian besar tinggal di pesisir pantai di pemukiman dan kota. Secara historis, perikanan dan perburuan telah menjadi kunci untuk bertahan hidup karena musim panas yang pendek. Iklim dan geografi Greenland membuat pertanian hampir tidak mungkin dilakukan, kecuali di bagian paling selatan negara ini, di mana peternakan domba sangat populer.

Alam di Greenland

Greenland memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan. Seperti yang sering dikatakan oleh orang-orang Greenland, "Anda akan merasa sangat kecil" di lingkungan yang luar biasa yang meliputi gletser, fjord, pegunungan, dan fauna yang menakjubkan.

Ada banyak gunung es di Greenland, formasi alam yang paling spektakuler. Gumpalan es yang mengambang megah ini terkadang setinggi beberapa lantai. Gunung es adalah hasil dari pergerakan konstan lapisan es Greenland. Hanya sekitar 10 persen gunung es yang berada di atas laut.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ilmuwan telah memperingatkan bahwa lapisan es yang sangat luas di Greenland menyusut. Banyak yang mengaitkan hal ini dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Sebuah tim internasional melaporkan dalam Journal of Geophysical Research Letters bahwa lapisan es yang menutupi Greenland kehilangan sekitar 110 juta air setara dengan ukuran kolam renang Olimpiade setiap tahunnya.

Undang-Undang Pemerintahan Sendiri

Greenland diperintah oleh Denmark sejak awal abad ke-18 hingga tahun 1979, ketika pemerintahan sendiri dimulai. Pada tahun 2009, Greenland menyetujui Undang-Undang Pemerintahan Sendiri dalam sebuah referendum.

Undang-undang ini berarti bahwa Greenland dapat memikul tanggung jawab tambahan. Namun, kebijakan luar negeri, kebijakan pertahanan, dan kebijakan keamanan tidak dapat dialihkan ke Greenland.

Bahasa Greenland diakui sebagai bahasa resmi.

Greenland saat ini

Saat ini, Greenland merupakan perpaduan antara modernitas dan tradisi. Negara ini memiliki kota-kota kontemporer dengan bandara yang ramai, toko-toko yang sibuk, institusi pendidikan, kafe yang nyaman, dan bioskop. Setiap orang memiliki akses ke pendidikan yang didanai pemerintah, layanan kesehatan publik, dan pensiun.

Namun, Greenland juga melestarikan kota-kota kecil dan pemukiman tradisionalnya, di mana sumber pendapatan utamanya adalah berburu anjing laut.

Pulau yang beribu kota Nuuk ini lebih dekat ke New York daripada ibu kota Denmark, Kopenhagen, ini memiliki kekayaan mineral, minyak, dan gas alam, namun pembangunannya berjalan lambat.

Dilansir Reuters, sebuah survei pada 2023 menunjukkan bahwa 25 dari 34 mineral yang dianggap sebagai "bahan baku penting" oleh Komisi Eropa ditemukan di Greenland. Mineral-mineral tersebut mencakup sejumlah besar bahan yang digunakan dalam baterai, seperti grafit dan litium, dan juga yang disebut sebagai elemen tanah langka yang digunakan dalam kendaraan listrik dan turbin angin.

Greenland telah melarang ekstraksi minyak dan gas alam karena alasan lingkungan, dan pengembangan sektor pertambangannya telah terhambat oleh birokrasi dan oposisi dari masyarakat adat.

Hal ini membuat ekonomi Greenland bergantung pada perikanan, yang menyumbang lebih dari 95 persen ekspor, dan subsidi tahunan dari Denmark, yang mencakup sekitar setengah dari anggaran publik.

Secara keseluruhan, Denmark membelanjakan kurang dari $1 miliar setiap tahun untuk Greenland.

Jumlah pengunjung asing yang bermalam telah meningkat lebih dari 50 persen sejak 2000, dan jumlah penumpang kapal pesiar yang singgah di Greenland telah meningkat sekitar 150 persen pada periode yang sama. Wisatawan senang melihat gunung es yang mengapung, paus bungkuk, beruang kutub, sapi kesturi, walrus, rusa kutub, dan elang laut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus