Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyintas bom atom Hiroshima Sunao Tsuboi, meninggal di usia 96 tahun hari ini, Rabu, 27 Oktober 2021. Semasa hidupnya Tsuboi gencar menjadi berkampanye menolak senjata nuklir. I pernah bertemu Barack Obama saat berkunjung ke Hiroshima.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tsuboi sedang dalam perjalanan ke sekolah teknik pada 1945 ketika serangan bom nuklir pertama diluncurkan oleh Amerika Serikat. Serangan bom atom Hirsohima itu mengubah kota metropolitan yang ramai menjadi neraka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya menderita luka bakar di sekujur tubuh," katanya dalam wawancara dengan AFP pada 2016 seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Dengan telanjang, saya mencoba melarikan diri selama sekitar tiga jam pada 6 Agustus tetapi akhirnya tidak bisa lagi berjalan," katanya.
Tsuboi yang saat itu berusia 20 tahun mengambil sebuah batu kecil dan menulis di tanah "Tsuboi mati di sini." Ia lantas kehilangan kesadaran dan bangun beberapa minggu kemudian.
Akibat bom atom itu, dia menderita kanker dan penyakit lainnya. Namun Tsuboi lagi-lagi berhasil lolos dari maut dan menjadi advokat terkemuka untuk korban bom atom serta juru kampanye dunia bebas nuklir.
"Saya bisa mentolerir kesulitan demi kebahagiaan manusia. Saya mungkin mati besok tapi saya optimistis. Saya tidak akan pernah menyerah, kami tidak menginginkan senjata nuklir," katanya.
Tsuboi termasuk di antara segelintir orang yang selamat dari bom Hiroshima yang bertemu dengan presiden AS saat itu, Obama. Pada 2016, Obama pernah berkunjung ke Hiroshima.
Dalam foto yang beredar, Tsuboi tersenyum lebar saat menjabat tangan Obama. Keduanya bercakap-cakap selama lebih dari satu menit. "Saya bisa menyampaikan pikiran saya," kata Tsuboi sesudahnya.
Tsuboi meninggal pada hari Sabtu karena anemia, menurut seorang pejabat dari Nihon Hidankyo, sebuah kelompok yang mewakili para penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Tsuboi merupakan pemimpin Nihon Hidankyo.
Ada 127.755 orang yang selamat dari kedua serangan itu yang masih hidup. Usia mereka kini rata-rata 84 tahun, menurut kementerian kesehatan.
Sekitar 140.000 orang tewas akibat bom atom Hiroshima, termasuk mereka yang selamat dari ledakan tetapi meninggal segera setelah terkena radiasi.
CHANNEL NEWS ASIA