Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Samia Suluhu Hassan Jadi Presiden Perempuan Pertama di Tanzania

Samia Suluhu Hassan dilantik menjadi Presiden Tanzania menggantikan mantan Presiden John Magufuli yang meninggal karena sakit jantung.

19 Maret 2021 | 16.00 WIB

Samia Suluhu Hassan, 61 tahun, menjadi Presiden perempuan pertama Tanzania. Sumber: en.wikipedia.org
Perbesar
Samia Suluhu Hassan, 61 tahun, menjadi Presiden perempuan pertama Tanzania. Sumber: en.wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan pada Jumat, 19 Maret 2021 dilantik sumpah jabatan sebagai Presiden Tanzania yang baru menggantikan Presiden John Magufuli. Dengan pelantikan Hassan ini, maka Tanzania untuk pertama kali dipimpin oleh Presiden perempuan.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hassan, 61 tahun, mengisi kursi sebagai Presiden Tanzania setelah Presiden Magufuli meninggal pada Rabu, 17 Maret 2021 karena sakit jantung. Pelantikan sumpah jabatan Hassan dilakukan di Istana Negara, Ibu Kota Der es Salaam, Tanzania.

 

Samia Suluhu Hassan, 61 tahun, tengah, menjadi Presiden perempuan pertama Tanzania. Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Tanzania Meninggal karena Sakit Jantung

 

Dalam keterangan tertulis, Hassan berencana menyampaikan pidato pertamanya untuk masyarakat Tanzania sebagai Presiden. Dia juga akan menggelar rapat kabinet.  

 

Sebelum meninggal, Presiden Magufuli sempat dirumorkan terinfeksi virus corona. Namun otoritas menyangkal hal ini. Hassan lalu menegaskan Magufuli meninggal karena sakit jantung.

 

Selain menjadi Presiden perempuan pertama di Tanzania, Hassan juga menjadi presiden pertama Tanzania yang lahir dari wilayah Zanzibar. Gaya kepemimpinan Hassan kemungkinan bakal bertolak belakang dengan Magufuli.

 

Mantan Presiden Magufuli dijuliki Bulldozer karena kebijakannya dikenal keras. Dia pernah menuai kritikan karena dinilai intoleransi dalam perbedaan pendapat, di mana hal ini disangkal oleh pemerintahnya.    

    

 

Sumber: Reuters

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus