Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sembilan Negara Sah Jadi Mitra BRICS, Termasuk Indonesia

Ada sembilan negara yang disepakati untuk menjadi mitra perkumpulan BRICS, diantaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Belarus

26 Desember 2024 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa, 24 Desember 2024, mengkonfirmasi ada sembilan negara yang disepakati untuk menjadi mitra perkumpulan BRICS. Kesembilan negara itu adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Uzbekistan dan Uganda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya Mao Ning menyampaikan dalam KTT ke-16 BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober 2024, para pemimpin negara BRICS telah mencapai konsensus tentang pembentukan mekanisme negara mitra, yang merupakan tonggak dalam proses pengembangan BRICS setelah perluasan keanggotaan tahun sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Setelah KTT tersebut, Cina secara aktif bekerja sama dengan Rusia, negara ketua BRICS tahun ini agar dapat menerapkan mekanisme tersebut dengan negara BRICS lainnya," ungkap Mao Ning.

Dengan adanya negara mitra dalam keluarga BRICS, kerja sama di antara anggota-anggota BRICS diharapkat meningkat. Mekanisme BRICS memiliki representasi yang lebih besar dan BRICS melihat daya tarik dan pengaruhnya tumbuh lebih menonjol, menjadi platform utama untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara Selatan.

Cina siap bekerja sama dengan negara-negara anggota BRIC dan negara-negara mitra lainnya untuk mengikuti semangat keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

"Selain itu agar dapat memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, memajukan pengembangan kerja sama BRICS yang lebih besar dan berkualitas tinggi sekaligus mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," ungkap Mao Ning.

BRICS didirikan pada 2009 oleh Brazil, Rusia, India, dan Cina, serta Afrika Selatan yang bergabung pada 2011, yang kemudian akronim dibentuk dari huruf pertama negara anggota tersebut.

Blok ini sekarang telah diperluas untuk mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023, namun kelompok tersebut memutuskan tetap menggunakan nama BRICS. Arab Saudi dilaporkan belum meresmikan partisipasinya, tetapi telah mengambil bagian dalam pertemuan-pertemuan BRICS.

Rusia menjadi ketua bergilir blok tersebut sejak 1 Januari 2024. Tahun ini dimulai dengan masuknya anggota baru ke dalam asosiasi tersebut, Indonesia pun sudah menyatakan keinginan bergabung dengan BRICS.

Negara-negara BRICS dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan langkah-langkah untuk menurunkan ketergantungan mereka pada mata uang dolar AS dalam melakukan perdagangan internasional. Mereka bertujuan menggunakan mata uang mereka sendiri untuk mematahkan hegemoni dolar dalam perdagangan internasional.

Secara akumulasi, populasi penduduk BRICS mencakup 43 persen populasi dunia. Adapun nilai perdagangannya mencapai 16 persen dari perdagangan global. BRICS juga menyumbang seperempat dari ekonomi global, mencakup seperlima dari perdagangan global.

Sumber: Antara

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus