Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - Seorang polisi di Ekuador ditangkap karena berusaha menyelundupkan 185 bayi kura-kura Galapagos yang terancam punah. Pelaku yang bernama Nixon Alejandro membungkus bayi kura-kura ini dengan plastik dan memasukkannya ke dalam koper.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upaya penyelundupan ini ketahuan saat koper itu masuk ke dalam mesin X-ray di Bandara Seymour atau Bandara Ekologi Galapagos Ahad kemarin. "Otoritas bandara menghentikan pengiriman 185 kura-kura di pulau Santa Cruz yang akan dikirim ke bandara Guayaquil, kami mengerti, untuk perdagangan spesies," kata Jorge Rosillo, manajer bandara, dikutip dari Aljazeera, Rabu, 31 Maret 2021.
Sepuluh bayi kura-kura ditemukan mati begitu koper dibuka. Sementara lima ekor lainnya mati keesokan harinya. "Mungkin karena stres yang mereka derita setelah dipisahkan dari habitatnya," kata Kementerian Lingkungan Ekuador dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Lingkungan Ekuador mengatakan Alejandro akan didakwa melakukan kejahatan terhadap flora dan fauna liar dengan ancaman hukuman tiga tahun penjara.
Galapagos merupakan wilayah kepulauan dengan total 19 pulau seluas 965 kilometer di lepas pantai Ekuador. Kawasan ini adalah rumah bagi beragam satwa liar, termasuk kura-kura raksasa Galapagos, yang terdiri dari 12 spesies.
Beberapa kura-kura Galapagos dapat tumbuh hingga 1,8 meter dan bisa hidup lebih dari 100 tahun. Kura-kura raksasa Galapagos adalah spesies hidup terbesar dari jenisnya di dunia, menurut World Wildlife Fund (WWF).
Banyak spesies kura-kura terdaftar sebagai terancam punah atau sangat terancam punah. Perdagangan satwa liar merupakan salah satu ancaman yang mereka hadapi. Kura-kura Galapagos yang diselundupkan bisa dihargai sekitar US$ 5 ribu.
Sumber: ALJAZEERA